Sistem produksi pangan dunia saat ini dikhawatirkan tidak lagi mampu mengatasi kelaparan apabila tidak dirombak total. Karenanya dunia harus segera bertindak untuk mengatasi kelaparan global. Demikian terungkap dalam sebuah laporan internasional tentang ketahanan pangan dalam studi yang dibiayai pemerintah Inggris.
Foresight Report on Food and Farming Futures adalah sebuah penelitian multi disiplin yang dipandang sebagai studi pertama yang secara analitik mengkaji upaya mengatasi kelaparan global. Laporan ini dikeluarkan setelah 400 peneliti dari 35 negara melakukan studi selama dua tahun. Ketua tim penasehat sains pemerintah Inggris Professor Sir John Beddington menegaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bukti-bukti kuat yang perlu segera ditindaklanjuti oleh pemerintah di berbagai negara. Laporan ini antara lain menekankan agar sektor pertanian diberi insentif agar bisa mengatasi kekurangan gizi.
Seperti dirilis BBC, produksi bahan-bahan pangan yang paling menyerap sumber daya alam pun direkomendasikan untuk dibatasi. Karena dalam 20 tahun ke depan, dunia harus menambah produksi pangan sebayak 40% dan penyediaan air bersih dunia harus ditambah 30%, sedangkan produksi energi harus dinaikkan sebesar 50%. "Kita tahu dalam 20 tahun ke depan populasi dunia akan naik menjadi 8,3 miliar orang," kata Beddington.
Kelaparan atas makanan jasmani bukanlah perkara vital dimata Tuhan. Tetapi makanan rohani menjadi jaminan kehidupan daripadanya. Meyakini bahwa Tuhan adalah sumber segalanya membuat kita selalu merasa damai dan sejahtera atas pemeliharaan Tuhan. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6)
Sumber : bbc/dpt