Melawan Arus
Kalangan Sendiri

Melawan Arus

Budhi Marpaung Official Writer
      5300
Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 6; Yohanes 16; 1 Tawarikh 25-26

Dua orang mahasiswa di Moorhead, Minesota, membuat mural pada dinding luar ruang asrama mereka. Menurut berita di USA Today, lukisan mereka itu menunjukkan sekelompok ikan yang berenang searah kecuali satu ekor ikan yang menuju ke arah yang berlawanan.

Ikan yang satu ini dimaksudkan sebagai simbol kuno untuk Kristus. Pada lukisan ini tertulis “Berjalan melawan arus”. Melihat lukisan itu, pejabat universitas berpendapat bahwa lukisan tersebut dapat menyinggung perasaan orang-orang non-kristiani. Ia lalu memerintahkan para mahasiswa untuk mengecat ulang dinding itu.

Di dalam ketaatan kepada Tuhan kita, kita pun harus bersedia menentang arus dari masyarakat kita. Apabila kita mengikuti Yesus, maka tujuan, nilai, dan kebiasaan kita seharusnya berbeda dari orang-orang yang bukan kristiani. Itulan keadaan pada abad pertama ketika para penyembah-penyembah berhala menjadi bingung dan dianggap salah menurut gaya hidup orang-orang Kristiani. Rasul Paulus menulis, “Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu” (I Petrus 4:4).

Apabila kita berbaris menurut entakan penabuh drum yang berbeda, tentu saja langkah kita tidak akan serempak dengan aspek tertentu dalam masyarakat. Hal ini tentu saja membutuhkan keyakinan, keberanian, dan sopan santun. Tetapi dengan anugerah Allah yang memampukan, kita dapat menjadi berbeda secara efektif.

Apabila Anda berjalan bersama Tuhan, Anda tidak akan melangkah serempak dengan dunia.

Sumber: Kingdom Magazine Agustus 2009

Ikuti Kami