Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10
Ada dua cara berespons terhadap dukacita: putus asa atau percaya. Jika memilih putus asa, maka segala sesuatu menjadi lebih buruk, karena dapat menimbulkan kepahitan, kemarahan, kecemburuan, balas dendam, dan sebagainya. Bahkan, kita mungkin mencoba melarikan diri lewat obat-obatan atau alkohol. Tetapi, apakah salah satu dari hal ini dapat memecahkan persoalan? Tidak!
Allah memiliki cara yang lebih baik bagi kita yang percaya bahwa ada maksud indah di balik segala kesedihan yang kita alami. Kadang-kadang Dia mengizinkan peristiwa-peristiwa yang menguras emosi untuk menunjukkan kesalahan kita. Bila itu yang terjadi, kita perlu mengakuinya, bertobat, dan meminta pengampunan-Nya. Namun, kadang-kadang kita hanya perlu menerima apa yang terjadi dan meminta Allah menolong kita untuk menanggungnya dan menang atasnya.
Salah satu cara untuk mengatasi kedukaan adalah memuji Allah di tengah-tengah kesulitan. Firman Allah juga akan memberi kita semangat; banyak bagian dari kitab Mazmur ditulis ditengah-tengah penderitaan dan kedukaan. Ikutilah contoh dari pemazmur, "Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya" (Mazmur 103:2).
Tanggapan Anda terhadap suatu kejadian menentukan hasil seperti apa yang akan Anda terima nanti.