Tak Pernah Jenuh

Entrepreneurship / 9 December 2010

Kalangan Sendiri

Tak Pernah Jenuh

herzon michael rijkers Official Writer
2601

Tidak hanya pemirsa tayangan CBN dan responden Konseling Center CBN yang merasakan kasih Tuhan dalam kehidupannya. Mereka yang bekerja di CBN termasuk host Solusi Life juga merasakan berkat rohani dan jasmani. Berikut kutipan interview Garis Depan dengan James Come (host Solusi Life)

GD : James, apa yang menjadi titik balik perubahan hidup dan kerohanian kamu?

JC : Titik balik kehidupan saya terjadi saat keluarga saya mengalami kebrangkutan ekonomi, sehingga gaya hidup kami dalam keluarga berubah. Keadaan itu membuat keluarga kami bekerja keras dan bangun perlahan-lahan dari keterpurukan. Karakter saya juga banyak dibentuk menjadi pribadi yang mau mengerti keadaan orang lain dan sungguh-sungguh mencintai Tuhan.

GD : Apakah kamu pernah merasakan jenuh dalam hidup?

JC : Aktivitas saya saat ini direktur sekolah tari dan beberapa bisnis di Bandung, penyiar radio, dan kakak pembina pada beberapa komunitas kaum muda, dan tidak pernah saya lewati satu hari pun tanpa Tuhan, sehingga saya tidak pernah merasakan jenuh karena saya percaya setiap hari selalu ada berkat baru.

GD : Pola pikir apa yang kamu miliki, yang sangat berbeda dengan orang lain?

JC : Saya senang memberi dan berbagi! Sekalipun hidup saya tidak selalu berkelimpahan, tapi saya memilih gaya hidup memberi karena teladan Tuhan Yesus, yang mau mati untuk banyak manusia. Sampai orang lain bertanya pada saya, “Kapan kamu kaya, kalau terus menghambur-hamburkan uang buat orang lain?” Kalau saya ilustrasikan, memberi dalam kehidupan saya seperti coin iman dan magnet. Semakin banyak saya memberi coin bagi orang lain, maka akan menarik semakin banyak coin untuk menempel kepada kepada hidup saya.

GD : Pernah punya pengalaman menarik saat menjadi Host Solusi?

JC : Menjadi host adalah pengalaman yang luar biasa, karena saya tidak tahu kepada siapa kita memberitakan Injil, tapi mereka terima Tuhan. Pernah suatu hari, saya bertemu seorang ibu di Bali, dia bersalaman dengan saya mengucapkan, “Terimakasih, sudah mengenalkan Tuhan dalam hidup saya,” padahal saya tidak kenal dia, dan tidak pernah menginjili dia. Hal itu mengubah pola pikir saya. Dulu saya pernah berpikir, terlibat dalam pelayanan di CBN cukup dengan memberi diri saya sebagai host. Tapi Tuhan membawa saya dalam satu konsep berpikir baru. “Berilah, maka kamu akan diberi.”

GD : Mengapa kamu mengambil keputusan menjadi Mitra CBN?

JC : Proses produksi tayangan CBN membutuhkan banyak dana, sehingga memerlukan banyak dukungan, sementara CBN adalah ladang yang subur, dengan lahan yang tidak terbatas (melalui TV dan web), dimana kita tidak pernah tahu dimana kita menabur, tapi Tuhan yang sediakan tuaiannya. Kalau CBN tidak lagi bekerja dan berkarya hanya karena tidak ada dana, akan sangat sedih sekali karena mesin taburannya berhenti. Menurut saya, ketaatan memberi seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi, dan dengan memberi donasi dan menjadi Mitra CBN, akan melengkapi puzzle giving saya menjadi gambaran yang utuh. Saya sudah menyaksikan, dimana Tuhan sudah banyak membuka pintu baru bagi kehidupan saya, yang saya pikir saya tidak punya kekuatan untuk itu. Dengan sedikit kerja keras dan kesabaran, Tuhan mulai membukakan peluang, dan hal-hal yang tidak dapat diukur dengan uang, yaitu sahabat-sahabat, dan mentor-mentor yang saya miliki. Jika Anda ingin memberi kepada pekerjaan Tuhan, cari ladang yang subur! Jangan berpikir berapa banyak uang yang akan didapatkan ketika memberi ke CBN, tapi berilah dengan radikal, maka Tuhan akan memberi dengan radikal. (GD)

Sumber : GD CBN - 2010
Halaman :
1

Ikuti Kami