Bagaimana Rasanya Tertidur 30 Kali Sehari

Serba-Serbi Sehat / 27 November 2010

Kalangan Sendiri

Bagaimana Rasanya Tertidur 30 Kali Sehari

Lestari99 Official Writer
4787

Seorang bocah malang tidak dapat bermain di luar bersama dengan teman-temannya atau untuk sekedar naik sepeda – karena ia dapat tertidur sampai 30 kali dalam sehari.

Sade Biggs yahg baru berusia 8 tahun menderita suatu penyakit yang merupakan bentul ekstrim dari narkolepsi, yang hanya mempengaruhi 500 anak-anak di seluruh Inggris dan sangat sulit untuk diobati.

Sade didiagnosis menderita gangguan tidur parah serta cataplexy, yaitu suatu kondisi yang berhubungan dengan kontrol otot, pada tahun 2007.

Ibunya, Dana Thompson (37) yang berasal dari London mengatakan, “Saya telah melihat gejalanya sejak dini. Ketika Sade baru berusia 2 tahun, saya tahu ada sesuatu yang tidak beres. Sade bisa tidur sepanjang siang dan malam. Dia bahkan bisa jatuh tertidur dengan makanan di mulutnya. Saya benar-benar takut. Satu waktu, ia naik sepeda di belakang saya dan ketika saya menengok ke belakang, dia baru saja jatuh dari sepeda dan sedang tidur di tanah.”

Sade telah mengikuti serangkaian tes di rumah sakit selama tiga tahun terakhir ini namun ia tidak dapat mengkonsumsi obat yang ditujukan bagi orang dewasa karena dapat menyebabkan efek samping pada tubuhnya.

Sade dapat tertidur dengan interval waktu yang acak, kadang-kadang sepanjang hari dan sepanjang malam, dan kehilangan kendali atas tubuhnya.

Gadis yang masih berusia sekolah itu mengatakan, “Saya memang suka tidur, tapi itu berarti saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan.”

Sade juga mengalami mimpi buruk yang mengerikan, gejala umum dari gangguan tidur yang dideritanya.

“Saya melihat kerangka dan penyihir dan sepertinya mereka benar-benar nyata,” ujarnya.

Narkolepsi disebabkan oleh ketidak-mampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun yang normal dan tidak dapat disembuhkan.

“Sade tidak bisa pergi ke acara wisata sekolah dan saya tidak dapat mengizinkannya pergi ke luar untuk bermain dengan teman-temannya. Dia harus selalu bersama dengan saya. Terkadang hal itu membuat dia menjadi sangat gelisah dan marah,” ujar Dana.

Dr Parviz Habibi, seorang konsultan pediatrik di Imperial College Healthcare mengatakan, “Banyak anak-anak dengan narkolepsi menjadi suka ‘ngambek’ dan memiliki masalah perilaku lainnya, termasuk hiperaktif dan memiliki masalah dengan perhatian dan belajar.”

John Cherry, chief executive dari Narkolepsi Inggris mengatakan kondisi Sade adalah biasa tetapi diagnosis dini dapat membantunya untuk jangka panjang.

Cherry mengatakan, “Jika kami bisa cepat menangani anak-anak yang menderita hal ini, ada kemungkinan bahwa kami bisa mengurangi efek penyakit ini dan mungkin bahkan menemukan obat penyembuhnya. Saat itu, yang kami perlukan adalah mendapatkan informasi di luar sana akan anak-anak penderita penyakit ini.”

Sumber : dailymail
Halaman :
1

Ikuti Kami