Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. ~ Filipi 3:17
Pelajaran teologi mengajarkan saya bahwa Tuhan mengasihi saya – saya dan semua orang lainnya. Saya tidak meragukan pengajaran Alkitab. Tapi secara emosional, saya tidak merasakan kasih Tuhan. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (Yohanes 3:16)dan mengirimkan Yesus untuk mati bagi orang berdosa, dan itu termasuk saya. Tetapi, kadang saya merasa diselamatkan sebagai bagian dari sebuah kesepakatan. Tuhan terjebak dengan saya karena merasakan belas kasihan kepada semua orang.
Masalah saya bukan pada pengertian teologi saya atau pengetahuan saya; tapi karena perasaan saya tidak bisa setuju.
Suatu hari dalam saat teduh, saya membaca Roma 9:13 ketika Paulu mengutip Tuhan berkata, “Aku mengasihi Yakub.”
Kata-kata it uterus muncul dalam pikiran saya selama beberapa hari. Kenapa Yakup layak untuk dikasihi? Dia adalah salah satu bajingan terbesar dan paling kecil kemungkinannya layak untuk di kasihi, dan Tuhan mengasihi dia. Dia tidak melakukan apapun untuk dikasihi dan seharusnya menerima hukuman.
Semakin saya memikirkan kalimat itu dan fokus pada apa yang harus saya katakana, saya tahu pasti bagaimana harus berdoa.
“Saya Yakub, yang Kau kasihi,” saya ucapkan kalimat itu dengan lantang.
Saya berdoa dengan kalimat itu setiap hari selama sebulan. Suatu hari, dari pada berkata, “Saya Yakub yang Kau kasihi,” saya mendengar diri saya sendiri berkata, “Saya Yakub. Saya benar-benar dia..”
Saya fokus untuk menjadi Yakub hampir beberapa waktu, dan saya telah menjadi seperti Yakub. Akhirnya, saya tahu rasanya dikasihi. Sebuah jaminan yang luar biasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Dalam perasaan itu, saya menjadi Yakub.
Saya juga memikirkan dua pernyataan Paulus: “…Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!” (I Korintus 4:15-16)
Rasul Paulus juga menuliskannya kembali di pasal 11:1, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Dalam bahasa Inggris versi NIV dituliskan sebagai “Follow my example, as I follow the example of Christ.” Jadi Paulus ingin mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa jika mereka mengikuti teladannya dan gaya hidupnya, mereka meneladani gaya hidup Kristus.
Seperti apa teladan hidup Paulus? Atau contoh gaya hidup orang percaya lainnya di Alkitab yang luar biasa? Bagaimana jika saya melihat kualitas mereka sama seperti yang saya bangun selama bertahun-tahun? Bagaimana saya membangun kualitas yang sama?
Saya tahu saya sedang mengarah ke arah yang benar. Saya sedang melakukan sebuah latihan doa. Selama beberapa waktu – lebih sering beberapa hari atau minggu – saya memilih satu pribadi di Alkitab yang saya kagumi. Saya menggambarkan pribadi tersebut dalam pikiran saya,
Setiap hari, saat saya berdoa saya membayangkan memiliki kualitas hidup yang sama dengannya. Namun yang menjadi kelemahan saya – dulu dan sekarang – saya tidak bisa fokus pada Yesus sebagai teladan yang saya inginkan. Saya membutuhkan seorang pribadi yang manusiawi, orang berdosa yang butuh diselamatkan dimana saya bisa menyamakan diri dengannya.
Yesus itu sempurna, dan tanpa dosa. Saya memiliki kemampuan luar baisa dan sering kali saya di penuhi rasa bahwa saya tidak cukup terbuka untuk mendengar suara Sang Penyelamat.
Namun saya menemukan banyak orang di Alkitab dimana saya bisa terhubung – dan banyak dari mereka memiliki kedewasaan rohani. Contohnya adalah Paulus, seorang Zelot yang bertemperamen keras dan dengan kata-katanya sering mencabik-cabik musihnya. Saya memiliki sifat yang mirip dengannya, jadi saya mengerti pergumulannya. Dilain pihak, dia juga memiliki keberanian bagi Allah, sesuatu yang saya rindukan selama ini.
Sama seperti saya ingin merasakan kasih Tuhan yang dicurahkan kepada Yakub atau keberanian Paulus, Anda juga dapat mengalaminya. Saya mengundang Anda untuk mengalami doa yang saya lakukan. Fokuslah pada karakter yang Anda inginkan – kasih, kebaikan, atau keberanian - fokuslah pada salah satu pahlawan iman di Alkitab dan jadikan hal itu doa Anda setiap hari.