Pengadilan The Eleventh Circuit of Appeals mendengar pengaduan lisan apakah Perusahaan Hallmark mendiskriminasi sepasang Kristiani ketika perusahaan ini memecat mereka. Adapun Daniel dan Sharon Dixon bertugas menangani komplek apartemen di Lake City, Florida, tapi dipecat karena supervisor mereka mengatakan bahwa mereka ‘terlalu religius’.
Supervisor itu membuat asumsi berdasarkan ada satu gelas kaca yang dipasang bergambarkan bunga-bunga yang memuat isi ayat Alkitab, Matius 6:28, “Perhatikanlah bunga bakung…”. Christina Saunders, sang supervisor, sedang mengadakan kunjungan ke kantor dan menanyakan kepada mereka apakah gelas kaca itu menunjuk kepada Alkitab. Ketika Sharon Dixon mengiyakan, supervisor tersebut langsung memintanya untuk memindahkannya segera.
Berharap dapat mendiskusikannya dengan sang suami, Sharon meninggalkan ruangannya dan mencari sang suami. Namun ketika mereka tiba di ruangan Sharon, Saunders sudah memindahkan karya seni tersebut dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka ‘terlalu religius’. Mereka juga diberitahu untuk meletakkan jabatan dalam waktu 72 jam.
“Karya seni tersebut dipajang di kantor pemasaran, tepat di sebelah pernyataan bahwa Hallmark tidak mendiskriminasikan setiap orang di sana,” Horatio G. Mihet, Penasihat Legislatif Senior yang juga sebagai Penasihat Kebebasan menjelaskan. “Mereka tidak punya salib atau Alkitab atau barang-barang rohani lainnya di dalam kantor.”
Keluarga Dixon, yang merupakan keluarga Kristen, hanya bekerja dalam komplek apartemen itu selama satu bulan tahun 2007 tapi mereka sudah bekerja untuk Perusahaan Hallmark untuk beberapa tahun, mengurus dua kompleks yang berbeda. Dan karya seni sepanjang 26 inch dan 50 inch itu selama ini telah dipajang di kantor tempat mereka bekerja tanpa ada keluhan, kata Mihet.
Tahun 2008 mereka mengajukan kasus ini ke pengadilan. Mihet berharap bahwa juri akan menemukan fakta bahwa Hallmark memecat keluarga Dixon yang ‘terlalu religius’ dan memberikan keadilan kepada mereka.
Sumber : christianpost/lh3