Tips Percakapan Bisnis

Investment / 30 August 2010

Kalangan Sendiri

Tips Percakapan Bisnis

Lestari99 Official Writer
4872

Roberta Roesch, penulis buku Smart Talk: The Art of Savvy Business Conversation, selalu mengingatkan setiap pebisnis agar selalu menjaga alur percakapan bisnis agar tetap sederhana namun lugas. Karena bagaimanapun juga seorang pebisnis memiliki jadwal harian yang super padat. Itulah sebabnya istilah KISS (Keep It Simple, Stupid!) perlu untuk diterapkan dalam setiap kesempatan.

Utarakan hal-hal yang ingin Anda sampaikan kepada rekan Anda tanpa berbelit-belit. Pastikan rekan bisnis Anda telah menangkap gambaran besar dari pembicaraan Anda sebelum mengakhiri pertemuan. Jadikan pertemuan bisnis Anda berbobot dan bukan sekedar buang waktu percuma.

Hal-hal berikut ini perlu untuk Anda perhatikan saat membangun percakapan bisnis:

Santai Tapi Serius

Dalam pembicaran bisnis, pola pikir Anda yang terbiasa menyikapi berbagai hal dengan sikap santai harus diubah. Dengan siapapun Anda berbisnis, ingatlah bahwa dasar dari kerjasama tersebut adalah rasa saling percaya dan keseriusan Anda serta rekan bisnis dalam menjaga komitmen. Lelucon bisa saja menjadi sebuah ice breaker dalam percakapan bisnis, namun pilihlah joke dan komentar Anda dengan seksama agar tidak bernada SARA.

Sapaan Formal

Ketika membicarakan bisnis dengan orang yang baru saja Anda temui, usahakan menyapa mereka dengan sebutan formal, seperti Bapak, Ibu atau Saudara. Hal ini penting untuk mendapatkan respek dan juga perhatian dari orang yang bersangkutan. Sebelum ia meminta Anda memanggilnya dengan nama lain, tetaplah menyapa dengan sebutan demikian. Tapi ingat, jangan sampai lupakan namanya apabila ia telah memberitahukannya kepada Anda.

Pendengar Yang Baik

Meskipun Anda merasa memiliki banyak ide brilian dalam benak Anda, cobalah untuk menahan diri agar tidak terjebak ke dalam percakapan satu arah. Beri kesempatan kepada lawan bicara Anda untuk menyampaikan idenya juga. Menjadi seorang pendengar yang baik berarti Anda harus berlatih untuk menunjukkan ketertarikan yang tulus pada lawan bicara Anda dan juga hal-hal yang disampaikannya. Tatap matanya kala berbicara dan lontarkan komentar pada saat yang tepat.

Kendalikan Kebiasaan Buruk

Jangan pernah melakukan kebiasaan buruk Anda selama percakapan bisnis berlangsung, seperti berbicara dengan mulut penuh, menggaruk hidung di kala gugup, dan tidak memandang lawan bicara ketika bercakap-cakap yang terkadang kita lakukan tanpa sadar. Semua hal tersebut harus dihapus karena bisa mendatangkan kesan negatif. Seringkali sebuah kesepakatan bisnis bisa batal hanya gara-gara seseorang merasa tidak sreg dengan perilaku rekannya.

Topik Yang Aman

Jika Anda belum mengenal rekan bisnis Anda dengan baik, pilihlah topik pembicaraan yang netral. Jangan sampai Anda terlibat dalam perdebatan yang bisa merenggangkan hubungan. Jika memungkinkan, carilah topik perbincangan yang sama-sama disenangi dan dikuasai. Hindari pembicaraan tentang agama dan politik, kecuali Anda ditanya terlebih dahulu secara spesifik. Jika kedua topik tersebut ‘terpaksa’ harus dibahas, pastikan agar emosi Anda tidak terpancing dan pembicaraan selalu berada di jalur aman.

Jangan Sombong

Seorang pebisnis ketika bertemu dengan seorang prospek seringkali tergoda untuk mengungkapkan segala kelebihan yang dimilikinya. Menjual diri sendiri tentu saja boleh tapi tidak dilakukan secara berlebihan. Kalaupun ingin mengangkat diri sendiri, lakukanlah dengan intonasi yang ringan dan dengan nada bergurau.

Kurangi Formalitas

Dalam pertemuan kedua atau ketika hubungan dengan rekan bisnis sudah agak cair, mulailah mengurangi derajat formalitas dalam percakapan. Namun lihatlah situasi dan kondisi yang ada sehingga Anda tidak terkesan SKSD (sok kenal sok dekat). Tunggu isyarat dari lawan bicara Anda dan mulailah secara bertahap. Tak perlu tergesa-gesa menjajaki selera humor rekan bisnis Anda. Hubungan bisa menjadi tidak enak jika ia tidak nyambung atau malah tersinggung mendengar gurauan Anda.

Mengakhiri Percakapan

Akhiri perbincangan dengan tersenyum. Sebut nama rekan bisnis Anda dengan mengunakan Bapak atau Ibu terlebih dahulu dan jabatlah tangannya dengan mantap. Jika Anda belum saling bertukar kartu nama, maka ini adalah saat yang tepat untuk melakukannya. Bila kehabisan kartu nama, tulislah nomor dan e-mail Anda di atas sehelai kertas. Yang penting, jangan biarkan pertemuan berakhir tanpa kemungkinan untuk menjalin kontak kembali.

Selamat menjalin relasi melalui percakapan bisnis yang berkualitas dan berbobot. Salam sukses selalu.

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami