Kematian Anak Membawa Kebaikan

Family / 24 August 2010

Kalangan Sendiri

Kematian Anak Membawa Kebaikan

agnes.faith Official Writer
11691

Andreas lahir pada tanggal 16 Maret 1996, sebagai anak kedua dari dua bersaudara.  Dia dilahirkan dengan kelainan pada matanya, yaitu Strabismus (juling) pada kedua matanya. Penyakit ini hanya bisa disembuhkan dengan cara di operasi, untuk itu pada usianya yang ke lima, Andreas sudah harus berhadapan dengan pisau bedah. Namun dengan pertolongan Tuhan, setelah menjalani beberapa kali operasi, Andreas dapat pulih kembali.

Andreas tumbuh menjadi anak yang lincah dan cerdas. Ditengah-tengah kekurangannya, ia tetap dapat menjadi anak yang berbakat. Berbagai lomba dan kejuaraan ia menangkan. Ia bisa bermain piano, biola, gitar, juara di kelas bahasa Inggris dan juara melukis.

Sebagai anak bungsu, Andreas tidak tumbuh sebagai seorang anak yang manja, malah sebaliknya, dia menjadi seorang yang cukup dewasa dan suka mengalah terhadap kakaknya Nael.

Namun sesuatu yang tak terduga terjadi, pada 4 Februari 2008, Andreas tiba-tiba pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Dan hanya dalam beberapa menit, Andreas dinyatakan meninggal dunia. Ia meninggalkan keluarga dan teman-teman. Sebuah kejadian yang tidak pernah disangka. Dan tidak dapat dicerna oleh akal manusia.

Menurut Domini, ayah Andre, pada saat itu ia belum pulang karena masih ditempat kerja. Lalu ia mendapat telpon dari salah satu karyawannya. Pada saat itu juga ia minta Andre untuk dibawa ke rumah sakit. Dan ia tidak sempat bertemu dengan Andre untuk yang terakhir kalinya. Ibunya hanya melihat saat Andre dalam keadaan tidak sadar.

Orangtua Andre kecewa karena mereka merasa Tuhan tidak adil pada mereka karena pada saat sebelum meninggal, Andre tidak ada punya sakit apa-apa. Bahkan 2 menit sebelum Andre meninggal ia sempat menelepon ibunya.

Kejadian ini membuat mereka sangat kehilangan, bahkan ibunya Andre tidak dapat berdoa karena sangat kecewa terhadap Tuhan. Tetapi mereka bertemu dengan seorang hamba Tuhan dan hamba Tuhan itu menyarankan mereka untuk menuliskan semua perasaan mereka terhadap kejadian ini. Kecewa, sedih dan luka mereka rasakan. Tetapi setelah semua hal ini mereka tuliskan, puji Tuhan mereka mulai menyadari bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam kejadian ini. Mereka bisa mengetahui maksud Tuhan sempurna dalam hidup mereka sekeluarga. (Kisah ini ditayangkan 24 Agustus 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian:
Domini Budianto
 

Sumber : V090722164900
Halaman :
1

Ikuti Kami