Amsal 1:20 mengatakan, “Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,” Dan ayat ini berbicara tentang bagaimana hikmat itu berseru kepada kita semua di mana saja.
Dalam kenyataannya, kita seringkali tidak menyadarinya. Kita melewati hikmat itu ketika kita melihatnya, kita tidak mempedulikannya. Kita pikir kita tidak butuh. Tapi dalam Amsal, Salomo menekankan pentingnya kita berhikmat.
Saya pernah mendengar pendeta mengkhotbahkan, kita seringkali mengabaikan hikmat yang ada di sekeliling kita. Ambil contoh, ketika Anda merokok, apakah Anda selalu memperhatikan peringatan yang tertera di bungkus tersebut. Mungkin Anda melihatnya tapi Anda tetap merokok. Anda tahu kalau merokok itu tidak baik, Anda bawa bungkus rokok itu ke mana-mana, sama artinya Anda membawa penyakit dan peringatan kemana-mana, tapi Anda lebih memilih penyakit.
Contoh lain lagi, berapa banyak dari Anda yang pernah melihat papan di jalan tol yang mengatakan jika Anda capek, istirahatlah terlebih dahulu. Namun apa yang banyak terjadi? Kita memaksakan diri agar bisa sampai di rumah cepat sehingga kita memaksakan membuka mata yang mengantuk, memaksakan tubuh yang letih untuk tetap menyetir.
Semua itu ada di sekeliling Anda, hikmat berbicara kepada Anda. Namun apa yang terjadi? Hikmat itu kita sering abaikan, bukan? Hikmat sering mengatakan, “Buanglah sampah pada tempatnya.” Tapi kita membuang sampah pada sembarang tempat. Hikmat mengatakan kalau di halte busway, laki-laki di jalur kiri dan perempuan di jalur kanan, namun apa yang terjadi? Kita tidak peduli. Hikmat bilang, “Mengantrilah” Lagi-lagi, kita sebisa mungkin menghiraukannya. Kita cari jalur cepat, jalur yang menguntungkan kita. Jalur yang kita pikir menguntungkan kita.
Sebenarnya, ketika Anda mengabaikan hikmat, Anda mengalami kerugian yang sangat besar. Di dalam Amsal 4:6 dikatakan, ”Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.” Dengan hikmat, kehidupan Anda akan dijaga, tanpa hikmat kehidupan ini akan susah dilalui. Penjagaan itu membuat Anda menjadi lebih mengerti tentang dunia ini, menjaga hati dan pikiran Anda dari niat jahat maupun keinginan bunuh diri maupun hal-hal negatif lainnya. Hikmat menjaga segala jalan-jalan yang Anda lalui.
Jadi, sekecil apapun tulisan hikmat itu, lihatlah dan perhatikanlah. Yang paling penting, lakukanlah. Sekalipun hikmat itu tidak dituliskan, tapi ada di pikiran Anda karena pembacaan Firman Tuhan yang Anda lakukan, lakukanlah hal itu. Jangan pernah tidak menghiraukan hikmat. Hikmat baik bagi tubuh dan terutama jiwa Anda.
Sumber : lh3