Carol Burnett dikenal dengan acara komedinya Carol Burnett Show yang telah berlangsung selama 11 tahun. Burnett merupakan pemegang enam piala Emmy Awards dan lima piala Golden Globe. Bahkan dalam usia yang sudah tidak muda lagi, ia masih tampil dalam sebuah film layar lebar. Namun, bagaimanakah ia meraih kesuksesan yang diraihnya ini?
Carol Burnett terlahir dari ayah yang bernama Joseph Thomas Burnett dan ibu bernama Ina Louise. Sejak muda, ia sudah harus tinggal dengan neneknya karena ayahnya memiliki kecanduan alkohol yang sangat parah. Kedua orangtuanya pun akhirnya bercerai pada akhir tahun 1930-an.
Pengalaman masa kecil yang menyedihkan menempa Burnett menjadi seorang gadis yang mandiri dan tidak putus asa. Bahkan di lingkungan sekolah, ia termasuk orang yang memiliki banyak teman. Satu hal yang membuat mereka tertarik dengan wanita kelahiran San Antonio, Amerika Serikat (AS), 26 April 1933 tersebut adalah karena ia memiliki bakat melucu yang tinggi. Kebisaannya tersebut akhirnya tersalurkan ketika ia masuk ke jurusan drama UCLA.
Selama mendalami ilmu di perguruan tinggi, ia aktif dalam berbagai kegiatan yang ada di kampusnya. Suatu hari, ketika masa kuliah berakhir, salah seorang guru besar di kampusnya mengajaknya dan teman-temannya untuk hadir dalam pesta yang diadakan oleh guru besarnya tersebut. Mereka diminta untuk menghibur para tamu yang datang malam itu.
Merasa memiliki sebuah kesempatan, Burnett dan kawan-kawan kampusnya tersebut menerima tawaran sang profesor. Pada hari-H, ia dan kawan-kawannya pun beraksi. Dengan peran masing-masing, para mahasiswa itu pun berlakon layaknya seorang komedian profesional. Semua orang yang hadir dalam pesta itu pun tertawa lepas dan bahagia.
Setelah tampil, seorang pria datang menghampiri Burnett dan berbincang dengannya. Pada saat keduanya mengobrol, pria ini akhirnya menawarkan diri membantu mewujudkan cita-cita Burnett untuk berkarir di New York. Dengan ramah ia menolak bantuan tersebut. Namun, sebelum mereka berpisah, pria ini sempat meninggalkan kartu namanya yang berisi nomor teleponnya.
Beberapa hari kemudian, lewat berbagai pertimbangan, Burnett akhirnya menelepon pria baik hati itu dan menerima tawaran bantuannya. Keputusan untuk pergi ke New York sebenarnya mendapat pertentangan dari keluarga, tetapi itu tidak lekas membuatnya patah arang. Dengan nekat, ia pun pergi ke New York.
Setibanya disana, dengan hanya mengandalkan uang yang diberikan sang pria baik hati itu dan pengalaman sebagai pemain drama amatir, Burnett mulai melangkah mewujudkan impiannya. Sebagai pendatang baru di kota besar di AS, menjadi seorang bintang drama bukanlah hal yang mudah. Dari satu panggung drama ke panggung drama lain harus ia jalani. Audisi demi audisi ia jalani, namun semuanya menolaknya.
Barulah pada saat ia datang ke Rehearsal Club dan diterima disana, kehidupannya perlahan demi perlahan benar-benar berubah. Tawaran manggung mulai sering datang kepadanya dan uang yang masuk pun semakin banyak. Bahkan, berjalannya dengan waktu ia mulai menapak ke dunia film layar lebar dan televisi.
Gaya humor yang diatas rata-rata menjadikan Burnett sebagai salah aktris komedi Amerika Serikat yang paling banyak dicari produser pada masa itu. Terbukti, 19 judul film layar lebar dan lebih dari 50 program televisi sudah dilakoninya. Berbagai penghargaan pun banyak diterimanya mulai dari tahun 60-an sampai 2000-an. Paling terakhir, yakni 2009, ia dinominasikan pada ajang Emmy Awards sebagai Aktris Pembantu terbaik.
Melihat kehidupannya kini, Carol Burnett begitu bersyukur. Tekadnya yang bulat untuk meraih mimpi dan kenekatannya keluar dari rumah membuahkan hasil. Penolakkan demi penolakkan yang pernah ia alami di awal-awal karir, menurutnya adalah sebuah pelajaran yang berharga untuk memacu dirinya berkembang lebih baik lagi.
Sumber : Success Magazine