Gesang, Sang Maestro Keroncong Indonesia

Nasional / 21 May 2010

Kalangan Sendiri

Gesang, Sang Maestro Keroncong Indonesia

Daniel Official Writer
4169

Gesang (92) lahir di Solo, 1 Oktober 1917, merupakan putra kelima dari pasangan Ny Sumidah dengan Martodihardjo. Gesang terlahir dengan nama asli Sutardi, namun karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Gesang yang artinya "hidup". Ibunya meninggal dunia ketika Gesang berusia lima tahun. Gesang hanya sempat mengenyam pendidikan formal di Sekolah Rakyat Ongko Loro sampai kelas lima.

Semasa mudanya Gesang adalah penyanyi pada Orkes Keroncong "Kembang Kacang" pimpinan Supinah. Di orkes inilah bakat Gesang sebagai penyanyi dan pencipta lagu berkembang. Setiap lagu baru yang dihasilkannya, Gesang meminta kepada salah seorang pemain Orkes Keroncong Kembang Kacang untuk dimainkan pada gitar atau piano. Gesang sendiri mengaku bahwa ia kurang menguasai teori musik. Meskipun begitu beliau telah menghasilkan menciptakan paling tidak 44 lagu. Salah satunya adalah lagu “Bengawan Solo” yang telah diterjemahkan dalam 13 bahasa antara lain bahasa Mandarin, Jepang dan Belanda. Juga pernah menjadi soundtrack di salah satu film Jepang.

Gesang adalah salah satu pahlawan bangsa karena selama hidupnya Gesang pernah mendapatkan empat lencana penghargaan, salah satunya Bintang Mahaputra Budaya. Gesang telah menjadi inspirasi bagi para musisi muda bangsa Indonesia. Pesan terakhir dari Gesang adalah supaya generasi muda terus melestarikan musik keroncong sebagai bagian dari seni dan budaya asli Indonesia. Selamat Jalan Sang Maestro!

Sumber : berbagai sumber/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami