Rencana Penyelamatan Tuhan

Kata Alkitab / 12 May 2010

Kalangan Sendiri

Rencana Penyelamatan Tuhan

Lois Official Writer
9492

Mungkin Anda punya ketidaksepahaman pada kisah Nuh, dimana Tuhan hanya menghancurkan semua makhluk kecuali satu keluarga saja. Bagaimana mungkin Tuhan kita yang Maha Kasih menyaksikan ciptaan-Nya hancur? Pria, wanita, dan anak-anak berusaha untuk bernafas di tengah amukan hujan dan air yang makin meninggi.

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan kesal akan kelakuan jahat dari generasi Nuh. Tibalah saatnya ketika Tuhan berkata cukup.

Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah Tuhan, “ Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” (Kejadian 6:5-7).

Mungkin kita tidak bisa mengerti kenapa Tuhan tega membunuh manusia? Tuhan Maha Pengampun yang kita kenal tega membunuh semua orang, tidak ada kesempatan kedua?

Adapun bumi itu telah rusak oleh di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6:11-12)

Barulah kita dapat melihat keseluruhan rencana dari Tuhan. Tuhan memberikan kesempatan kedua melalui keturunan Nuh. Kita ada di bumi ini hanya karena anugerah Tuhan. Sesungguhnya, Dia tidak menyerah atas ciptaan-Nya. Dia memberikan kita penangguhan, kesempatan terakhir buat kita.

Banjir itu ada karena Tuhan tetap memperhatikan dosa-dosa kita. Standarnya Tuhan tetap tinggi, terlalu tinggi bagi kita untuk diikuti dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak akan bisa menolong diri sendiri. Tuhan tahu itu, karena itulah Dia mengirimkan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita.

Nuh diselamatkan bukan karena dia hidup tanpa dosa. Tidak ada satupun yang tidak berdosa kecuali Yesus Kristus, Anak Allah, yang sama sekali tidak berdosa, meskipun mati dirajam.

Dia digantung di salib bukan karena Allah Bapa begitu tega mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati atas dosa-dosa / kejahatan yang tidak Dia perbuat, tapi karena Tuhan ingin menunjukkan anugerah-Nya melalui kematian Anak-Nya.

Sama seperti Tuhan menyelamatkan Nuh karena kepercayaannya kepada Tuhan, Dia juga menyediakan jalan keluar bagi kehidupan kita yang berkemenangan.

Nuh selamat dari kematian karena dia mengikuti rencana Tuhan. Dengan membangun bahtera, dia menyelamatkan keluarganya. Dengan cara yang sama, Tuhan membangun jembatan penghubung melalui Yesus untuk menyelamatkan kita dari kematian.

Dosa tetap dosa dalam jaman apapun itu dan Tuhan tidak bisa hidup dengan dosa. Tuhan sudah memberikan kasih-Nya bagi Anda. Dalam sekejap mata, Tuhan bisa saja menghancurkan kita. Namun, yang Dia lakukan malah sebaliknya. Hati-Nya ditaruh dalam hati kita. Kita, manusia yang serakah, berdosa, rakus kekayaan, dapat dekat dengan-Nya melalui Yesus. Alangkah dashyatnya kasih Tuhan buat kita.

Sumber : cbn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami