Akhir-akhir ini banyak terjadi bencana yang berskala besar. Gempa besar berskala di atas 6 skala richter seperti yang terjadi di Indonesia dan China, letusan gunung berapi yang melumpuhkan Eropa dan banyak lagi. Apa tanggapan kita sebagai orang Kristen ketika berhadapan dengan hal tersebut. Tuhan Yesus sendiri telah memberitahukan bahwa kejadian-kejadian seperti itu akan terjadi menjelang kedatangannya yang kedua kali.
Lukas 21:11 “dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.“
Pada waktu terjadi bencana alam seperti ini biasanya kita akan menanyakan 3 pertanyaan :
1. Mengapa hal ini terjadi?
2. Apa yang seharusnya saya lakukan?
3. Mengapa saya harus peduli?
1. MENGAPA HAL INI TERJADI?
Pengkhotbah 8:17, “maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.“
Sebagai manusia kita harus menyadari suatu fakta bahwa kita terbatas dalam pengertian. Kita bukan Tuhan. Kita mungkin tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan tersebut tetapi kita tahu paling tidak ada 4 hal penting :
Pertama, Kita hidup di dunia yang sudah rusak
Roma 8 :20-22 “Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan (creation was condemn to lose its purpose), bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.”
Kedua, Bukan Tuhan Yang Menciptakan Kejahatan
1 Korintus 14:22 “Sebab Alah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.”
Ratapan 3:33 “Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.” (Dalam terjemahan lain dikatakan bahwa ‘Tuhan tidak bersukacita atas penderitaan umat manusia.’)
Ketiga, Tuhan Menangis Kalau Manusia Menderita
Yehezkiel 18:32 “Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Ibrani 4:15 “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
Keempat, Kematian Sifatnya Universal dan Tidak Bisa Ditolak. Semua manusia pasti akan mati. Itu hanyalah masalah waktu.
Pengkhotbah 9:2 “Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupunorang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.”
2. APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?
Dan Alkitab penuh dengan jawaban atas pertanyaan ini: yang intinya kita harus mengasihi korban bencana alam tersebut.
Amsal 3:28 “Janganlah engkau berkata kepada sesamau: Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi, sedangkan yang diminta ada padamu.”
Ayub 30:24 “Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah, jikalau ia dalam kecelakaannya tidak ada penolongnya?”
Lakukan sesuatu untuk membantu para korban bencana: Doakan, Beri Sumbangan dan jika mungkin jadilah sukarelawan.
3. MENGAPA SAYA HARUS PEDULI?
Karena hal itu menyenangkan Tuhan, cara satu-satunya melayani Tuhan adalah dengan melayani orang lain.
Ibrani 13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Tuhan ingin kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Dia ingin kita menolong orang lain seperti Yesus telah menolong kehidupan kita semua.
Sumber : gpdilc.com/dan