China menyiapkan 15 miliar dollar AS untuk diinvestasikan kepada negara ASEAN. Sedangkan Indonesia mempunyai megaproyek Jembatan Sunda senilai Rp 100 triliun. Kedua hal ini dapat dijadikan bentuk kerjasama antara Indonesia – China. Indonesia bisa memanfaatkan investasi China untuk menyelesaikan jembatan penghubung Jawa – Sumatera dengan menawarkan proyek tersebut kepada China.
Ada 2 opsi yang bisa diambil terhadap status dana dari China tersebut, yakni menjadi dana investasi atau pinjaman proyek.
Guna menarik investor China, Indonesia menawarkan investasi di infrastruktur dan pengembangan industri manufaktur.
Terkait hubungan dagang dengan China, Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, akan membentuk kelompok kerja yang membahas keluhan industri yang memproduksi 228 jenis produk yang bakal terkena perdagangan bebas ASEAN-China.
Untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda, pemerintah masih menimbang untuk dibangun jembatan, terowongan dasar laut, atau terapung di bawah permukaan laut, seperti terowongan yang menghubungkan Inggris – Perancis saat ini.
Opsi jembatan butuh investasi 117 triliun, daya tahannya sanggup menampung lonjakan kendaraan hingga 100 tahun ke depan. Jika opsi terowongan, maka nilai investasinya 49 triliun, jangka waktu pemakaian 20 tahun.
Membangun jembatan menjadi pilihan karena bisa menampung semua kendaraan hingga 100 tahun terhitung sejak 2030 saat jembatan selesai dibangun. Jembatan akan dibangun dengan enam jalur untuk dua arah, lengkap dengan rel ganda kereta api.
Sumber : kompas/lh3