“Sebelumnya, Singapura tidak menampilkan data ekspor ke Indonesia secara eksplisit, sementara ekspor ke negara-negara kecil di Afrika yang bahkan sulit ditemukan di peta saja mereka munculkan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Kamis (1/2).
Setelah didesak oleh Menteri Perdagangan Indonesia Mari Elka Pangestu, Singapura mulai bersedia menampilkan data ekspor impor dari dan ke Indonesia secara jelas dalam laporan neraca perdagangannya.
Menurut Rusman, sikap Singapura dalam hal penyediaan data perdagangan internasional itu menyebabkan banyak perbedaan data dengan Indonesia. Perbedaan data tersebut menunjukkan potensi tingkat penyelundupan yang terjadi di Indonesia.
Hal ini menyebabkan kerugian pada negara, karena barang yang seharusnya dianggap sebagai hasil impor ternyata dianggap diselundupkan sehingga tidak tercatat dalam pembukuan negara. Begitu juga data ekspor impor antara Indonesia dan Australia mulai diperbaiki agar tidak terjadi perbedaan.
Semakin dengan meningkatnya ketepatan informasi mengenai data ekspor impor negara, diharapkan tidak ada atau semakin minimnya tingkat penyelundupan yang terjadi di Indonesia. Sehingga makin memajukan perekonomian negara.
Sumber : kompas/lh3