Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang diselenggarakan di Malang dalam hitungan jam akan segera berakhir. Namun, apa yang diharapkan dari acara yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini ternyata mengecewakan banyak kalangan, khususnya mereka yang menginginkan kemajuan persepakbolaan di Indonesia.
Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar yang hadir dalam rapat komisi A, Selasa (30/3) malam memutuskan angkat kaki dari ruangan setelah dirinya mendapat hujan interupsi dari peserta sidang karena mengatakan persepakbolaan di Indonesia banyak terjadi kekotoran.
Tidak lama setelah itu, Asisten manajer Persatuan Sepakbola Kabupaten Pasuruan Abubakar Assegaf juga hengkang karena ia merasa adanya pihak-pihak yang ingin menggagalkan KSN.
Isu penggantian Ketua Umum PSSI Nurdin Halid sama sekali tidak dibahas dalam agenda rapat komisi kemarin malam. Pembicaraan hanya berfokus kepada hal-hal eksternal yang tidak berkaitan langsung dengan permasalahan organisasi PSSI, seperti meminta dukungan dana dan sarana dari pemerintah, melaksanakan lokakarya nasional, sampai mempersoalkan teknis penyelenggaraan sebuah pertandingan yang melibatkan panpel lapangan dan pihak kepolisian.
Masyarakat Indonesia hanyalah menginginkan tim nasional sepakbola meraih prestasi. Lebih dari 15 tahun, negara ini miskin gelar. Melihat banyaknya kejanggalan dalam proses penyelenggaraan KSN maka perlu kita pesimis dan bertanya, apakah kongres ini benar-benar menjadi menjadi jawaban atas masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia? Mari kita lihat bersama.
Sumber : berbagai sumber/bm