Hari Minggu (28/3) umat percaya di seluruh penjuru dunia mengawali perayaan Minggu Suci, diawali dengan Minggu Palem (Palm Sunday) memperingati ketika Yesus masuk ke Yerusalem sambil menunggangi seekor keledai, yang disambut oleh orang banyak dengan daun-daun palem.
Bagi bangsa Yahudi, daun-daun palem melambangkan kemenangan dan penghormatan. Dan bagi orang Kristen, perayaan ini menandakan kemenangan Yesus Kristus yang masuk ke Yerusalem, dimana Ia akan menuju penyalibannya.
"Minggu Palem menuntun kita menuju Jumat Agung. Minggu Palem, adalah minggu yang suci, dimana kasih Kristus diwujudkan melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya," demikian jelas Pastor Michael Sliney, seorang imam dari Washington anggota Legionaries of Christ.
Di Vatikan sendiri yang juga merayakan Minggu Palem ini, Paus Benediktus XVI mengingatkan umat Katolik bahwa menjadi orang Kristen adalah sebuah ziarah - "Berjalanlah bersama Yesus Kristus, pergilah kearah yang telah ditunjukkannya kepada kita dan terus ditunjukkannya pada kita."
Menurut Paus Benediktus, manusia seringkali mencari jalan termudah dan menghindari kesulitan. Namun hal itu sering membuatnya terjebak dalam kebohongan dan ketidakjujuran.
Tapi Yesus berjalan di depan umatnya dan membingnya menuju kebesaran dan kemurnian. "Kita berjalan mengikuti Kristus bukan menuju kota duniawi, tetapi Kota Tuhan yang sedang bertumbuh di tengah-tengah dunia ini," tegas Paus.
Minggu Palem jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah, dan merupakan minggu ke enam terakhir dari masa pra - Paskah dan hari pertama dari Minggu Suci.
Sumber : Christian Post