Mosab Yousef, anak pemimpin senior Hamas tidak lagi diakui sebagai anak oleh ayah nya, Sheik Hassan Yousef dan keluarganya karena sudah berterus terang, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Ha'aretz, bahwa dia telah menjadi intel bagi Israel, musuh Hamas. Oleh Hassan Yousef, Mosab dianggap "tidak lagi percaya kepada Tuhan dan bersekongkol dengan musuh." Akibatnya Mosab akan kehilangan hak waris dan tidak bisa bertemu dengan keluarganya.
Hal ini ditulis oleh Hassan Yousef dalam sebuah surat yang berhasil diselundupkan keluar dari penjara Israel pada hari Senin malam (1/3). Saat ini Hassan Yousef sedang menjalani masa hukuman penjara di Israel selama enam tahun. Sheik Hassan Yousef dikenal sebagai salah satu pendiri Hamas 20 tahun yang lalu.
Dalam pengakuannya, Mosab mengungkapkan telah menjadi intel Israel selama sepuluh tahun sebelum kabur ke California, Amerika Serikat (AS), pada tahun 2007. Bahkan dia dianggap berperan membantu Israel dalam menggagalkan sejumlah serangan Hamas. Mosab pun berjasa mengarahkan Israel menangkap pimpinan Hamas, termasuk ayahnya sendiri. Mosab mengaku sedang menerbitkan buku memoir berjudul, "Son of Hamas" (Putra Hamas).
Sumber : vivanews.com/dan