Hubungan sepasang manusia adalah hubungan yang kompleks dan rumit. Ketika kita memulai sebuah hubungan dengan seseorang, maka di saat yang sama kita juga memulai sebuah MASALAH.
Hubungan selalu berkaitan dengan masalah, karena hubungan melibatkan dua pribadi yang berbeda latar belakang, karakter, kebiasaan, pendidikan dan lingkungan keluarga. Setiap perbedaan akan menimbulkan gesekan dan masalah. Semakin dekat hubungan seseorang, maka masalahnya semakin kompleks. Jika ada sebuah hubungan yang tanpa masalah, maka saya meragukan apakah benar itu sebuah hubungan...
Lalu apakah karena masalah tersebut membuat kita menjaga jarak dengan seseorang atau bahkan tidak mau berhubungan sama sekali?? Justru tidak... karena setiap masalah yang ada akan semakin membentuk karakter kita masing-masing. Besi menajamkan besi, manusia akan menajamkan sesamanya. Idealnya setiap masalah dan perbedaan yang ada akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ada beberapa kunci agar sebuah hubungan bisa berhasil:
Acceptance (penerimaan)
Setiap manusia adalah pribadi yang unik dan berbeda satu sama lain. Hendaklah kita mengerti konsep ini hingga kita bisa menerima orang yang berbeda dari kita.
Intropection (intropeksi)
Setelah kita sadar bahwa orang lain berbeda dari kita, kita juga harus sadar bahwa kita pun memiliki kekurangan-kekurangan, kita juga memiliki karakter jelek yang mungkin tidak bisa diterima orang lain. Dengan demikian kita tahu bahwa kita tidak selalu benar dan orang lain tidak selalu salah.
Compromise (penyesuaian/kompromi)
Dengan segala perbedaan yang ada, hanya ada satu penyelesaiannya, yaitu kompromi. Ada komunikasi antara kedua pihak untuk meminimalkan perbedaan yang ada. Dalam sebuah hubungan harus ada win-win solution, bukan win-lose ataupun lose-lose.
Win-lose berarti satu pihak ada yang menang atau puas sementara ada pihak lain yang mengalah atau tertekan.
Lose-lose berarti kedua pihak saling mengalah. Ini juga tidak baik dalam sebuah hubungan, ibarat bom waktu yang seakan-akan siap meledak kapan saja.
Win-win adalah kondisi yang ideal, dimana kedua pihak saling puas satu sama lain, tidak ada yang merasa dirugikan. Contoh sederhana misalnya yang satu ingin nonton, sedangkan pasangannya ingin makan malam saja. Solusinya adalah kita makan dulu baru nonton, atau nonton dulu baru makan, atau nonton hari ini, besoknya makan atau sebaliknya...
Love (kasih)
Love, kasih, cinta atau apapunlah namanya, adalah dasar dari sebuah hubungan. Tanpa kasih maka sebuah hubungan tidak akan bertahan lama. Kasih menutupi banyak pelanggaran. Dalam sebuah hubungan akan terjadi banyak sekali pelanggaran demi pelanggaran, baik itu yang kita lakukan maupun yang pasangan kita lakukan, namun kasih bisa menutupi semua itu. Love is more than enough.
Tanda sebuah hubungan yang sehat adalah :
1. Membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan
Jika hubungan kita dengan seseorang membuat kita mulai jauh dari Tuhan, malas ke gereja, malas pelayanan, atau yang lebih parah malah mulai jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan yang negatif, maka hubungan tersebut tidaklah sehat.
2. Membuat kita mengembangkan potensi secara maksimal
Hubungan yang sehat akan mendorong kita untuk mengembangkan diri kita menjadi lebih baik lagi. Menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat dan lebih sabar. Kita akan menjadi pribadi yang tangguh dan lebih bergairah dalam melakukan apapun.
3. Menjadi berkat untuk orang-orang sekitar
Hubungan yang sehat adalah sebuah hubungan yang tidak ekslusif. Ada sebagian yang ketika berpacaran mulai meninggalkan teman-temannya dan hanya ingin berduaan saja dengan pasangannya. Ini adalah hubungan yang tidak sehat. Dalam sebuah hubungan, ada waktunya untuk kita tetap bersosialisasi dengan teman-teman, dan ada juga waktunya kita hanya berdua untuk lebih saling mengenal. Ada waktu untuk segala sesuatunya.
Bagi yang sudah memiliki pasangan, mari kita ricek lagi kondisi hubungan kita dengan pasangan kita. Bagi yang belum, are you ready in relationship?? GBU.
Sumber : Johan Darmadi