Makna Dan Tujuan Berpuasa

Kata Alkitab / 18 January 2010

Kalangan Sendiri

Makna Dan Tujuan Berpuasa

Daniel Official Writer
6414

Malang nian nasib Eni Juner (24). Belum genap ia menyelesaikan ritual bertapanya selama 40 hari, Eni sudah keburu meninggal dunia. Eni ditemukan di rumah kontrakannya di RT 04/02 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (9/1) kemarin. Kondisinya cukup mengenaskan dengan badan yang sudah setengah membusuk. Berita yang menyedihkan ini dikutip dari detik.com, Minggu (10/1).

Banyak hamba Tuhan mulai angkat bicara menanggapi kejadian tersebut, ada yang mengecam, ada juga yang bersikap netral. Mungkin berita ini juga telah membuat Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya makna dari puasa, apa itu puasa yang benar dan mengapa kita perlu berpuasa?

Dalam Kisah Para Rasul 13:2-3 dikatakan, ‘Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan BERPUASA, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Ku-tentukan bagi mereka." Maka BERPUASA dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan mereka pergi.' Melalui ayat ini kita tahu bahwa para pemimpin di Antiokhia beribadah kepada Tuhan dengan berdoa dan berpuasa. Meskipun berpuasa sering disebut dalam Alkitab, banyak orang percaya sering mengabaikan hal ini.

Berpuasa didefinisikan sebagai kegiatan berhenti makan dengan sukarela untuk tujuan rohani. Berpuasa sering dilakukan dengan doa karena berpuasa membuat doa Anda menjadi intensif. Dalam hidup ini, hal yang paling alami kita lakukan setiap hari adalah makan dan ketika kita tidak makan sebenarnya kita sedang berbalik dari tindakan yang alami menuju kepada Allah yang supernatural. Dengan berpuasa, kita seolah-olah meninggalkan hal yang alami dan mendekat kepada hal yang rohani.

Di seluruh Kitab Suci, kita melihat bagaimana Allah memberitahukan betapa pentingnya berpuasa sebagai cara yang ditetapkan bagi umat-Nya untuk merendahkan diri di hadapanNya. Sebagai contoh, ketika Ezra dan Israel berpuasa dan merendahkan diri mereka di hadapan Tuhan, Tuhan melindungi mereka dari musuh-musuh mereka (Ezra 8:21-23). Ketika Yosafat merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan berpuasa, Tuhan membebaskan kerajaan Yehuda dari kehancuran (2 Tawarikh 20:2-4).

Sebelum Yesus memasuki dunia pelayanan-Nya, Dia harus melewati pengalaman berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun (Lukas 4 :1-2). Bahkan Yesus pun harus merendahkan diri dan memusatkan dirinya pada hal rohani. Sebagai hasilnya, Dia memperoleh kemenangan atas pencobaan setan, selain itu puasa-Nya melepaskan kuasa Roh Kudus  untuk mengalir tanpa hambatan melalui hidup dan pelayanan-Nya.

Berpuasa adalah cara yang ditunjukkan Allah untuk mengendalikan kedagingan Anda. Tubuh adalah hamba yang luar biasa tetapi juga merupakan tuan yang buruk. Berpuasa secara berkala, akan membuat Anda seolah-olah mengatakan kepada tubuh dan kedagingan Anda : "Hai tubuh, engkau tidak mengendalikan aku. Aku tidak berpihak kepadamu. Engkau adalah hambaku. Engkau akan menaati apa yang Roh Kudus nyatakan untuk aku lakukan!"

Sumber : Memperbaharui Kehidupan Rohani Dalam 90 Hari, Kong Hee.
Halaman :
1

Ikuti Kami