Yuk, Kurangi Konsumsi Daging

Serba-Serbi Sehat / 28 September 2009

Kalangan Sendiri

Yuk, Kurangi Konsumsi Daging

Tammy Official Writer
6170
\"BerhentiDaging masih menjadi makanan favorit banyak orang dibandingkan sayur. Tetapi tanpa disadari, masyarakat semestinya sudah mulai mengurangi konsumsi daging karena daging bisa merusak lingkungan dan kesehatan. Dan menu dari nabati-lah yang seharusnya makin banyak disantap oleh masyarakat. Seperti dikemukakan oleh Murdijati Gardjito, profesor di Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
"Tren sekarang, terutama di luar negeri, dan mulai tumbuh di Indonesia, adalah menuju vegetarian. Itu adalah tren yang sangat bagus," ujar pakar pangan tradisional yang mengaku tidak vegetarian tapi sudah banyak mengurangi konsumsi daging itu.
 
Menurutnya, daging yang terhidang di piring adalah sesuatu yang prosesnya boros energi, merusak lingkungan, tidak efektif, dan menjadi pemicu beragam penyakit. "Untuk setiap 1 kg daging sapi, butuh 6,5 kg jagung dan dedaunan.Sedangkan untuk menghasilkan 1 kg daging kambing, butuh 4,5 kg. Ini boros. Termasuk boros air, karena hewan kan butuh banyak air. Sementara di satu sisi, pada belahan bumi ini yang lain, ada banyak kasus kelaparan. Yang kita berikan sebagai pakan ternak, jika kita berikan ke mereka yang kelaparan, saya yakin tak ada ancaman kelaparan," ujar Murdijati.
 
Proses penggemukan hewan ternak, lanjut dia, juga dilakukan dengan obat-obatan kimia. Hal ini jelas tidak sehat. "Industri daging juga berkontribusi pada terjadinya pemanasan global. Artinya adalah pola makan kita harus cepat diubah. Kurangi banyak konsumsi daging, dan perbanyak menu nabati," katanya.
 
Secara terpisah, Prasasto Satwiko, profesor pada Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta, vegetarian, yang juga Koordinator Pusat Studi Energi UAJY mengatakan, memang sulit mengubah benak masyarakat yang telanjur "daging minded", dan menempatkan daging sebagai makanan bergengsi. Sisi defensif orang pun akan langsung "menyala" jika disodori fakta tentang dampak daging. "Intinya, daging itu tak perlu dikonsumsi (karena tubuh tak membutuhkan). Manusia bisa hidup sehat hanya dengan makan sayur dan buah (tumbuhan)," ujar Prasasto.
 
\"BerhentiSaat ini masyarakat memang seakan terus digiring oleh pasar konsumen besar dan iklan-iklan untuk gemar memakan daging, terutama dengan hadirnya restoran-restoran fast food yang mudah sekali ditemui karena bertebaran dimana-mana. Kita kerap terlupa ketika dihadapi pilihan makanan dari olahan daging, darimana asal daging tersebut, lupa bahwa hewan ternak itu digemukkan dengan zat kimia, lupa bahwa daging itu sumber penyakit, lupa bahwa sudah banyak orang jatuh sakit akibat kebanyakan makan daging dan juga jeroan. Dan parahnya, industri sekarang menggiring masyarakat semenjak anak-anak untuk banyak mengkonsumsi daging.
 
Anda sebagai penentu pilihan makanan mana yang bermanfaat bagi Anda (dan mungkin juga keluarga Anda), hendaknya memutuskan keputusan cerdas apa yang perlu dikonsumsi atau tidak.
Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami