Obligasi Sebagai Pilihan Investasi

Investment / 16 December 2009

Kalangan Sendiri

Obligasi Sebagai Pilihan Investasi

Tammy Official Writer
4676
Obligasi merupakan hutang yang dibuat oleh penerbit obligasi pada investor. Bagi penerbit obligasi, mendapatkan modal kerja dari obligasi lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan meminjam dari bank karena tingkat bunga lebih rendah. Bagi investor sendiri, daya tarik obligasi adalah tingkat kupon bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Obligasi menawarkan potensi hasil dan tingkat resiko di atas deposito dan dibawah saham.

Secara sederhana untuk semakin mengenal obligasi dapat dimisalkan seperti ini: Sebuah perusahaan membutuhkan uang dan Anda meminjamkan uang tersebut misalkan sebesar Rp 100 juta. Perusahaan itu menjanjikan untuk membayar bunga (kupon adalah istilah yang dipakai dalam obligasi) sebesar 10% setahun, yang dibayar setiap tiga bulan. Jadi Anda menerima Rp 2,5 juta empat kali dalam setahun. Perusahaan itu berjanji akan mengembalikan uang yang Anda pinjamkan senilai Rp 100 juta pada tanggal yang sudah ditentukan, misalkan pada tanggal 1 Mei 2013.

Selanjutnya, obligasi ini kemudian diperdagangkan di bursa obligasi. Jadi meskipun bagi penerbit obligasi (pemerintah atau perusahaan) kupon bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayar tetap, nilai nominal obligasi bagi pemegang obligasi dapat berubah setiap saat sejak saat obligasi dibeli sampai menjelang tanggal jatuh tempo obligasi. Pada tanggal jatuh tempo, pemegang obligasi akan menerima nilai nominal obligasi sesuai dengan yang tertera pada sertifikat obligasi, dalam contoh di atas nilainya adalah Rp 100 juta.

Dinamika investasi obligasi yang perlu Anda ketahui:
• Resiko gagal bayar

Meski penerbit obligasi menjamin untuk membayar kupon bunga dan nominal obligasi pada tanggal yang sudah ditentukan, perusahaan dan bahkan pemerintah bisa saja bangkrut. Jika itu sampai terjadi, para pemegang obligasi akan lebih diprioritaskan dalam pembagian asset yang dilikuidasi atau dijual saat perusahaan bangkrut, sementara para pemegang saham akan diperhitungkan setelahnya. Indikator kemampuan penerbit obligasi untuk memenuhi janjinya bisa dilihat dari nilai rating obligasi. Di Indonesia, perusahaan yang bertugas sebagai pemringkat independent itu adalah Pefindo (Pemringkat Efek Indonesia). Peringkat tertinggi adalah AAA dan terendah adalah D. Obligasi dengan peringkat AAA sampai dengan BBB adalah yang dikategorikan sebagai aman dari resiko gagal bayar.

• Naik turun nilai nominal obligasi di pasar sekunder (bursa obligasi)
Seperti juga instrument lain yang diperdagangkan di bursa, nilai obligasi ditentukan oleh supply and demand. Ketika banyak yang ingin membeli, nilai akan naik dan sebaliknya bila banyak yang menjual, maka nilai obligasi akan turun. Faktor yang paling menentukan gelombang jual dan beli adalah tingkat suku bunga dan resiko gagal bayar.

Obligasi Investasi• Tinggi rendah nilai kupon bunga
Tinggi rendah kupon bunga suatu obligasi dipengaruhi oleh lamanya jangka waktu obligasi. Jika di Indonesia, jangka waktunya berkisar antara 1 hingga lebih dari 5 tahun. Semakin lama jangka waktunya, yang berarti faktor resikonya lebih tinggi, umumnya kupon bunga lebih tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah nilai peringkat obligasi. Semakin tinggi rating-nya, berarti faktor resikonya lebih kecil, maka biasanya pun nilai kupon bunganya lebih kecil.

Sumber : qbheadlines.com
Halaman :
1

Ikuti Kami