Satu kali saya membaca sebuah artikel tentang konsultasi hubungan cinta. Anda bisa membacanya di bawah ini:
Pertanyaan
Saya bertemu dengan seorang pria secara online (awalnya). Dia mempunyai karakter-karakter yang bagus... tapi saya tidak tertarik secara fisik kepadanya. Saya merasa bersalah, karena sepertinya saya sudah mengingkari iman saya sendiri. Apakah saya sudah berpikiran sempit, karena orang ini baik dan mempunyai kualitas karakter yang baik juga?
(Joan)
Jawaban
Joan, sebagai manusia, Tuhan telah menciptakan kita dengan keinginan yang kuat untuk merasakan ketertarikan fisik. Ketertarikan fisik merupakan salah satu kriteria kita dalam memilih pasangan.
Meskipun demikian, kebanyakan filosofi dan tulisan tentang hubungan cinta menganjurkan untuk menempatkan ketertarikan fisik di posisi yang lebih rendah dalam daftar kriteria pemilihan kita. Karena saat melihat hubungan jangka panjang yang sukses, saya menemukan ketertarikan fisik tidak banyak berpengaruh. Dengan kata lain, setelah saya berbicara dengan banyak pasangan yang mempunyai pernikahan yang sukses selama bertahun-tahun, mereka jarang sekali menyebutkan ketertarikan fisik sebagai faktor penting yang membuat pernikahan mereka berhasil.
Namun berkebalikan dengan yang diyakini oleh masyarakat sekarang, mereka sering menggunakan ketertarikan fisik sebagai satu-satunya ukuran untuk memulai suatu hubungan atau tidak. Pemikiran ini diperkuat secara terus-menerus oleh media kita dan memimpin kita pada hubungan-hubungan yang dangkal, disfungsional, dan gagal.
Bagaimanapun juga, saya tetap percaya ketertarikan fisik masih berkaitan erat dengan hubungan cinta yang sehat dan sukses. Saya pikir kita tidak bisa mengelak cara Tuhan merancang kita. Saya tahu ada banyak orang yang sudah cukup mencoba. Melalui pengalaman saya selama bertahun-tahun sebagai terapis, saya sering melihat para pria atau para wanita yang menikah dengan pasangan mereka hanya berdasarkan kedekatan persahabatan atau pertemanan saja. Itu memang "cinta", tapi bukan sama sekali hubungan romantis yang sudah sewajarnya dialami oleh pasangan pria dan wanita yang menghabiskan waktu bersama seumur hidup.
Saya tidak menyarankan hubungan cinta di antara 2 orang yang bisa berkomunikasi dengan baik, terlihat serasi, tapi masih tidak mengalami ketertarikan. Saya percaya bahwa membangun pernikahan tanpa adanya ketertarikan yang berasal dari cinta romantis adalah tidak mungkin. Ingatlah bahwa seseorang yang tepat (mempunyai kualitas karakter yang bagus dan sebagainya), belum tentu adalah orang yang tepat untuk Anda, demikian juga sebaliknya. Anda tidak perlu merasa bersalah tentang tidak adanya ketertarikan fisik kepada orang itu, dan Anda juga tidak perlu mempertanyakan iman Anda karenanya. Saya percaya Anda akan berbuat lebih baik dengan membiarkan orang ini menemukan seseorang yang lain yang lebih tepat untuknya dan yang juga akan merasa tertarik secara fisik kepadanya.
(CT)
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda pernah punya dilema yang serupa? Bagaimana pengalaman Anda selama ini dalam menentukan pilihan pasangan? Sepenting apakah faktor ketertarikan fisik bagi Anda?
Sumber : christianitytoday