Apakah kantong Anda seperti bolong, uang seperti mengalir tanpa Anda sadari? Apakah Anda menyesali telah membeli barang-barang yang tidak perlu?
Jika ini terdengar akrab, bagaimana Anda bisa mengatur pengeluaran Anda sehingga Anda dapat membeli barang-barang yang Anda butuhkan saat ini dan juga menyimpan untuk hal-hal yang Anda butuhkan di masa depan?
Dari pada mengubah kebiasaan penggunaan uangnya, orang harus terlebih dahulu memahami bagaimana kebiasaan dibentuk dan cara mengubah kebiasaan tersebut.
Pada intinya, mereka harus mengidentifikasi kebocoran pengeluaran hanya memberikan kepuasan sementara tapi tidak membantu mencapai tujuan keuangan mereka dan sebagai gantinya, pengganti kebiasaan menggunakan uang yang di dorong keinginan buat tujuan financial yang bisa Anda capai.
Bagaimana mengubah kebiasaan?
Lukas 16:11 berkata,"Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?"
Orang perlu belajar menangani hal terkecil yang Tuhan percayakan ada di bawah otoritasnya. Oleh karena itu, jika pedoman ini diikuti maka akan membantu mereka mengendalikan pengeluaran.
1. Membangun disiplin diri. Meletakkan semua pengeluaran di bawah kendali Tuhan. Dengan demikian, individu adalah manajer keuangan Allah dan semua pengeluaran kemudian harus dilihat dari sudut pandang apakah Dia akan senang dengan semua pengeluaran yang ada. Dengan bimbingan Tuhan, kebiasaan buruk bisa patah.
Salah satu cara untuk mengendalikan pengeluaran adalah berbelanja dengan daftar belanjaan. Buatlah daftar sebelum Anda pergi berbelanja dan kemudian menaatinya.
Selain itu, batasi jumlah Anda pergi ke toko atau mal dan jangan berbelanja ketika lapar atau tertekan.
2. Seberapa besar uang yang terpakai biasanya tergantung pada seberapa besar orang itu menginginkan sesuatu. Dengan demikian, mereka perlu memiliki kendali atas uang mereka, tentunya di bawah arahan Tuhan, dan bukannya uang yang mengendalikan mereka dengan membatasi apa yang mereka lakukan.
Agar penggunaan uang bisa terkendalikan, harus ditentukan berapa banyak yang harus dikeluarkan setiap bulannya di setiap area tertentu dari suatu anggaran; Karena latar belakang dari pembuatan anggaran adalah agar dapat menabuang untuk hal yang tak terduga maupun yang sudah dirancang, maka harus ada komitmen untuk tetap berjalan sesuai anggaran.
Oleh karena itu, karena setiap pembelian harus dipertimbangkan berdasarkan anggaran yang telah disusun dengan matang, membeli sesuatu yang tidak ada di anggaran harus dihindari, terutama jika hal-hal itu perlu dibeli dengan kartu kredit.
3. Miliki rekan dimana Anda bisa mempertanggung jawabkan setiap pengeluaran Anda. Pengkhotbah 4:9,10 mengatakan, "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!"
Jika ada akuntabilitas, orang akan lebih cenderung berhati-hati dalam pengeluaran mereka.
4. Buat daftar keinginan. Setiap kali Anda merasa perlu untuk membeli sesuatu yang tidak ada dalam anggaran, mereka tulislah hal itu dalam sebuah daftar. Anda harus menunggu hingga tujuh hari dan cari harga perbandingan untuk barang yang sama untuk memastikan Anda perlu membelinya atau tidak.
Jika Anda masih ingin membeli barang tersebut setelah seminggu berlalu, paling tidak Anda mendapatkan harga yang terbaik untuk barang tersebut.
Kesimpulan
Cara yang baik untuk mengurangi hutang adalah dengan mengembangkan kebiasaan disiplin dalam pengeluaran. Itu mungkin termasuk menghilangkan rasa aman Anda dengan tidak menggunakan kartu kredit atau pinjaman lainnya.
Dengan berkomitmen untuk tidak terlibat dengan hutang, Anda dapat mengembangkan anggaran berimbang yang akan mengontrol pengeluaran dan akan memungkinkan Anda untuk tinggal dalam kondisi keuangan yang lebih baik.
Sumber : Crown.org