Sementara itu, menurut Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto penghematan biaya hutang ini setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, dari kinerja pengelolaan hutang yang tepat sebesar Rp7,84 triliun, khususnya melalui penerapan front leading strategy yang sukses. Dan faktor yang kedua, yaitu faktor pasar sebesar Rp6,25 triliun yaitu penguatan rupiah dan penurunan suku bunga pasar.
Tentunya ini merupakan prestasi tersendiri bagi Departmen Keuangan negeri kita. Kita doakan saja ke depannya justru negeri kita tidak perlu berhutang sama sekali.