Penganiaya Yang Merana

Family / 2 December 2009

Kalangan Sendiri

Penganiaya Yang Merana

Puji Astuti Official Writer
7271

Perlakuan orangtua yang dirasanya tidak adil menimbulkan tanda tanya besar di hati  Robby Gideon. Rasa sakit hati, dendam dan kemarahan akan sikap orangtuanya, membawa Robby ke jalan kelam kehidupan. Dia bukan hanya merusak dirinya sendiri, namun juga menyengsarakan istri yang menjadi teman hidupnya.

"Mainan saya, apapun bekas dari koko. Hal itu membuat saya bertanya, apakah saya ini anak pungut?" demikian Robby mengisahkan sebab dari rasa sakit hatinya.

Kebenciannya terus dibawa Robby hingga mengubahnya menjadi pribadi yang liar. Narkoba, pergaulan yang buruk dan seks bebas menjadi pelampiasan kekecewaannya.

Orangtuanya yang tidak memperdulikan dirinya, membuat Robby semakin dalam terlibat dengan dunia malam, narkoba dan balapan liar tanpa peduli bahwa masa depannya di ambang kehancuran. Hingga akhirnya Robby bertemu dengan Lydia dan menikahinya. Tapi ternyata pernikahan itu tidak mampu mengubah Robby dari kebiasaan buruknya.

"Saya memiliki wanita simpanan, bahkan tidak ada puasnya. Sudah memiliki satu, masih tambah lagi dengan simpanan kedua."

Dendam dan kebencian membuat hati Robby semakin keras. Dibawah pengaruh narkoba, dia menciptakan neraka bagi keluarganya.

"Istri sedang hamil pun saya pukul, dan saya tendang dari belakang. Makanan tidak enak sedikit, saya hajar."

Semua kekerasan yang dilakukannya membuat istrinya tersiksa, hingga suatu hari usaha Robby bankrut dan hal itu memaksanya harus menumpang di rumah kakak iparnya beserta istri dan anak-anaknya.  Sang kakak ipar yang tidak suka dengan dirinya, membuat Robby merasa tidak nyaman tinggal di rumah itu. Robby mengajak istrinya untuk keluar dari rumah itu, namun sang istri menolak.

"Suami saya mengajak saya keluar, katanya ‘kita pergi saja dari sini.' Tapi saya ambil keputusan untuk tidak pergi dengannya. Lalu suami saya pergi, dan tidak ada kabar hingga kurang lebih selama tiga tahun."

Niat Robby untuk memperbaiki ekonomi keluarga membuatnya melakukan apa saja untuk mendapatkan uang. Bahkan bisnis penyeludupan barang pun di jalaninya di  pulau Batam untuk meraup kekayaan. Hingga suatu hari timbul keinginan dari hatinya untuk pulang ke Jakarta dan rujuk kembali dengan istrinya. Namun ternyata istrinya telah menutup rapat-rapat pintu hatinya.

"Sekitar jam 9 malam, Robby datang dengan membawa uang yang banyak. Dia ingin mengajak saya rujuk kembali dan membawa pergi anak-anak, tapi saya tidak mau."

Kecewa atas sikap Lidia, membuat Robby memutuskan untuk tinggal di rumah mantan simpanannya. Setiap hari dijalaninya dengan minum-minum hingga mabuk. Tetapi suatu hari tangan Tuhan menyentuh hati Robby.

"Hari itu saya mendengar sebuah lagu, dan di situ saya sadar, saya menangis dan saya bertobat. Rasanya ada sebuah dorongan yang sangat kuat membuat saya berkata, udah, gua tobat."

Perselisihan sang istri dengan kakaknya membuat Lidia datang mencari Robby. Pertemuan itu menjadi awal bersatunya kembali keluarga mereka. Setelah keluarganya bersatu kembali, Robby lalu merintis sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan. Namun berkat Tuhan yang melimpah membuat Robby kembali lupa diri.

"Saat sudah mulai diberkati Tuhan, suami saya berbuat konyol lagi.." demikian kenang Lidia.

Uang dan kesuksesan, seks dan narkoba, membuat Robby membuat pribadi Robby menjadi lebih kejam dari sebelumnya. Namun itu tidak berlangsung lama, suatu hari Robby mengalami kelumpuhan karena over dosis dari narkoba yang di gunakannya. Disanalah Lidia menyadari bahwa Yesus lah hanya satu-satunya pribadi yang bisa mengubah suaminya.

"Setiap sore saya bersama anak-anak bergandeng tangan berdoa agar Tuhan mengubah suami saya," tutur Lidia.

Ternyata doa-doa mereka di dengar oleh Tuhan, perubahan demi perubahan terjadi atas kehidupan Robby. Bukan hanya sikap Robby yang berubah drastis tapi kesehatannya juga dipulihkan. Robby sepenuhnya.

"Ketika saya bisa berdiri dan berjalan, saya rasanya tidak bisa percaya. Istri saya bilang, ini mukjizat dari Tuhan."

Inilah ungkapan syukur Robby atas karya Tuhan dalam hidupnya dan keluarganya,"Begitu luar biasanya kasih Allah. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan semua kebaikanNya, pokoknya Tuhan itu baiknya luar biasa."

(Kisah ini ditayangkan pada  2 Desember 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Sumber Kesaksian:
Robby Gideon

 

Sumber : V090324162439
Halaman :
1

Ikuti Kami