Saat Anda Kehilangan Kesabaran

Parenting / 1 December 2009

Kalangan Sendiri

Saat Anda Kehilangan Kesabaran

Puji Astuti Official Writer
4764

Setiap orang pasti memiliki batas kesabarannya masing-masing, termasuk orangtua ketika menghadapi buah hatinya sendiri. Namun apapun keadaannya, Anda harus mempertahankan kendali terhada emosi Anda, karena satu perkataan saja seperti, "Ibu sangat malu karena kamu..!" atau "Ibu harap kamu tidak pernah dilahirkan.." akan menghancurkan hidupnya. Sebuah tamparan kecil di wajahnya karena Anda begitu marah kepada anak Anda akan diingatnya selamanya, dan menghancurkan pandangannya tentang diri Anda sebagai orangtua. Apa yang terjadi selama beberapa menit hanya karena kehilangan kendali, akan merusak gambar dirinya selama bertahun-tahun kemudian.

Ketika orangtua kehilangan kesabaran, anak mereka secara khusus menutup usaha untuk menganalisa tingkah laku mereka secara internal. Hal ini disebabkan karena mereka mendapat pesan dari orang yang mereka cintai dan percayai bahwa orangtua mereka tidak mampu menjaga diri.  Mengenai dampak ini, Anda harus berpikir sebelum berbicara atau mengangkat tangan Anda saat dalam kemarahan. Anda harus menghindari membuat pembenaran karena telah kehilangan control terhadap anak-anak kita.

Inilah komentar beberapa anak tentang diteriaki dan dipukul oleh orangtua:

Abi, 12 tahun: "Anak tidak suka diteriaki atau dipukuli, karena itu berarti orangtua tidak mendengarkan mereka, dan membuat mereka marah kepada orangtuanya."

Erik, 10 tahun: "Bila anak diteriaki, itu membuat mereka ingin menangis, karena mereka merasa diri sendiri buruk sekali."

Setiap kali Anda mengalami masalah dalam menjaga kesabaran, dan Anda cenderung ingin berteriak, atau memukul, Anda harus memisahkan diri dari anak-anak Anda dulu hingga merasa tenang. Anda bisa menggunakan beberapa waktu untuk menganalisa perasaan Anda.

Jika Anda sudah terlanjur berteriak atau memukul buah hati Anda, apa yang harus dilakukan? Minta maaflah pada si kecil. Katakan, "Ibu atau Ayah minta maaf kepadamu karena telah marah kepadamu." Anda tidak perlu mengungkapkan alasannya seperti, "Karena kamu sudah mengganggu Ayah yang sedang membaca Koran."

Ketika Anda menjaga kesabaran atau meminta maaf ketika Anda tidak sabar akan membuat anak Anda memikirkan tentang pilihan-pilihan buruk yang mereka lakukan dan cara yang harus mereka ambil untuk memperbaiki keadaan. Dengan cara inilah Anda mengajarkan kepada anak Anda pengendalian diri. Sebuah teladan dari kehidupan Anda, akan lebih efektif dari pada sebuah buku tebal yang berisikan teori tentang hal ini.

Sumber : Raising Independent Children; Elisa Mendhus, M.D; BIP
Halaman :
1

Ikuti Kami