Mezbah adalah tempat korban persembahan. Dari kisah Nuh di atas, Nuh mendirikan sebuah mezbah, dan sebagai respon, Tuhan memberkati Nuh dan anak-anaknya. Berarti mezbah yang didirikan oleh Nuh bukanlah mezbah pribadi tetapi mezbah keluarga.
Secara sederhana, mezbah keluarga adalah suatu tindakan yang diambil oleh seorang bapa untuk memimpin seluruh anggota keluarga agar menyembah Tuhan bersama-sama. Menyembah Tuhan bersama-sama bukanlah berarti masing-masing anggota keluarga melayani Tuhan secara pribadi, mengadakan saat teduh dan renungan firman sendiri-sendiri. Jika begini, ini berarti melakukan mezbah pribadi.
Mezbah keluarga haruslah didirikan oleh seorang bapa, karena dialah yang harus memimpin seluruh anggota keluarga menyembah dan melayani Tuhan secara bersama-sama. Seorang bapa haruslah benar-benar pemimpin rohani bagi keluarganya. Bapa haruslah memiliki dan menanamkan tujuan, visi dan misi yang jelas, agar seluruh anggota keluarga dapat menyembah dan melayani Tuhan bersama-sama sebagai suatu tim.
Keluarga bukan merupakan suatu tim pelayan. Yang sering kita lihat pada keluarga-keluarga Kristiani adalah masing-masing anggota melayani Tuhan secara sendiri-sendiri, atau jikapun mereka melayani di tempat yang sama, kepemimpinan seorang ayah tidak terlihat di dalam keluarga itu. Ya, ini memang lebih baik daripada tidak ada mezbah sama sekali. Tetapi mezbah keluarga yang sebenarnya adalah yang didirikan oleh seorang bapa, dimana sebagai responnya Tuhan memberkati dan mempersatukan seluruh anggota keluarga. Semoga keluarga-keluarga Kristiani hanya memiliki satu mezbah saja dalam keluarga mereka yakni mezbah keluarga.