Negeri Islam konservatif seperti Iran pun ternyata masih bisa kecolongan dengan hadirnya kelompok pemuja setan. Dua belas orang yang dituduh sebagai pengajar "satanisme" telah ditangkap di Iran barat laut. Mereka yang berada di kota Orumiyeh menganjurkan satanisme melalui musik bawah tanah dan produksi video yang melakukan penghujatan telah ditangkap.
Tahun lalu, negeri Persia ini menyatakan bahwa negara itu akan menindas gerakan-gerakan yang diilhami Barat seperti musik rap dan satanisme. Hasilnya, sebelumnya di bulan Mei pasukan keamanan menangkap 104 "pemuja iblis" dan menyita narkotika serta alkohol dalam satu pesta di selatan Iran.
Pertumbuhan pemikiran-pemikiran Barat memang dapat menghinggapi negeri mana saja termasuk negeri yang sangat konservatif seperti Republik Islam Iran. Di Indonesia sendiri kabarnya ada beberapa gereja setan, alias tempat pemujaan satanis, yang telah berdiri secara diam-diam. Meskipun pengaruhnya belum begitu besar dibandingkan kepercayaan yang diakui oleh negara, tetapi mari kita doakan juga agar pengikut satanis di negeri kita mengenal kebenaran Firman Tuhan dan menyadari bahwa iblis adalah bapa dari segala pendusta sebagaimana yang Firman Tuhan katakan.