Kegagalan terbesar dari kemajuan adalah ketidakmampuannya memelihara dan melindungi hubungan-hubungan yang benar. Seandainya kemajuan terbukti mampu melakukan hal-hal itu, maka saya tidak akan mempersoalkannya. Namun, kemajuan tidak menolong. Maka pilihannya adalah kita harus mengajarkan kemajuan bagaimana menggunakan sarana yang baru, atau justru mengesampingkan kemajuan.
Kemajuan dibangun dengan menggunakan sarana-sarana perekonomian, pendidikan, dan teknologi. Namun, apa sarana-sarana dari kehidupan yang berelasi? Bukankah itu aspek sosial (hubungan saya dengan orang lain), aspek emosional (hubungan saya dengan diri sendiri), dan aspek spiritual (hubungan saya dengan Allah)? Tidak satu pun sarana pembangunan kemajuan turut andil dalam membina dasar kehidupan berelasi yang diperlukan oleh masyarakat kita.
Akan tetapi, margin tahu bagaimana cara memelihara hubungan. Kenyataannya, margin ada demi pertalian hubungan. Di sisi lain, kemajuan hanya berbicara sedikit mengenai kehidupan yang berelasi. Bahkan bahasa kita pun tidak bisa mengungkapkannya. Ketika kita membicarakan kemajuan, kita tidak mengartikannya sebagai kemajuan sosial, emosional, dan spiritual. Sebaliknya kata ‘kemajuan' digunakan dalam penggunaan secara umum yang berarti materi/fisik dan kognitif/manfaat pendidikan.
Dalam menganalisis zaman kita, ulasan demi ulasan akan membicarakan mengenai seberapa besar kita telah mengalami peningkatan. Namun, yang mereka bicarakan selalu perihal uang, energi, transportasi, perumahan, komunikasi, teknologi, dan pendidikan. Padahal, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan relasional yang jauh lebih dalam. Dan sementara segenap perhatian dipusatkan pada materi dan kognitif, lingkungan-lingkungan relasional kita telah menderita karena diabaikan.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa Allah menghendaki supaya kita memusatkan perhatian ke arah lingkungan-lingkungan yang berelasi? Sederhana saja, area-area inilah yang dikembangkan oleh Kristus ketika Ia berada di dunia ini, dan di area-area inilah ajaran-Nya berfokus. Menurut Anda, ke mana Allah menghendaki kita mencari jawaban berkenaan dengan narkoba, kejahatan, perceraian, bunuh diri, depresi, kehamilan remaja, penyakit hubungan seksual, dan proses pengadilan? Dalam dunia materi dan kognitif, atau dalam dunia relasi? Masyarakat kita berupaya mengobati masalah-masalah ini dengan menggunakan gagasan-gagasan popular dari kemajuan: menyediakan lebih banyak uang (jawaban-jawaban yang sifatnya materi/fisik); mengadakan lebih banyak kelas (jawaban-jawaban yang sifatnya kognitif/mendidik). Namun, dana-dana yang tak mencukupi dan kurangnya pendidikan bukan merupakan masalahnya. Masalahnya adalah kurangnya kasih.
R/ Terimalah secara selektif dari kemajuan segala bentuk manfaat yang bisa menolong pertumbuhan iman, keluarga, dan teman-teman. Namun, pertimbangkanlah dengan hati-hati, karena segala sesuatu itu tidak ada yang murni - khususnya kemajuan. Hubungan kita itu yang terpenting dengan sesama harus dilindungi dari segala macam bentuk kekuatan-kekuatan masa kini yang ditujukan untuk melawan hubungan: kesibukan, stress, kelebihan beban, ketergesa-gesaan, kompleksitas, hutang, frustrasi, terlalu banyak bekerja, multitugas, burn-out. Kerajaan Allah, secara benar dinyatakan sebagai tempat berelasi, dan merupakan tanggung-jawab kita untuk tetap memeliharanya seperti itu.
Tak ada seorang pun yang begitu kaya sehingga mereka sama sekali tak membutuhkan sesamanya [Pepatah Hungaria]
Sumber : A Minute of Margin. Richard A. Swenson, M.D. Visi Pressindo