Berinvestasi Dengan Barang Koleksi

Investment / 15 October 2009

Kalangan Sendiri

Berinvestasi Dengan Barang Koleksi

Tammy Official Writer
3168
Jika ditelusuri kembali, kemana saja Anda sudah pernah berinvestasi? Mungkin Anda akan menjawab tabungan. Ya, tabungan Anda di bank selain menjadi tempat menyimpan dana Anda sehari-hari, sebenarnya dapat juga Anda jadikan tempat berinvestasi.

Jelasnya, segala macam tempat yang bisa Anda taruh sejumlah dana dan bisa mendapatkan hasil investasi dari situ (baik berupa bunga maupun selisih harga jual dan beli), maka Anda layak menyebutkannya sebagai sebuah produk investasi. Termasuk produk tabungan di bank sekalipun.

Selain tabungan, ada deposito. Deposito juga adalah sebuah produk investasi yang mungkin sering Anda gunakan untuk membiakkan uang Anda, karena deposito dianggap sebagai produk yang sangat aman sepanjang bank Anda tidak bangkrut dan uang Anda dijamin.

Ya, tetapi selain tabungan dan deposito yang memang sudah populer menjadi alat investasi, pernahkah Anda berpikir untuk berinvestasi ke dalam barang-barang koleksi?

Mungkin tak pernah terpikir oleh Anda untuk menjadikan barang-barang koleksian sebagai investasi yang pada akhirnya mendatangkan uang.

Barang-barang koleksi adalah sebutan bagi barang-barang yang umumnya sering dikoleksi orang. Barang-barang ini menjadi barang koleksian bagi banyak atau sebagian orang dikarenakan memiliki nilai khusus. Contohnya perangko atau lukisan klasik.

Tidak harus pula barang-barang bergambar seperti perangko dan tulisan yang merupakan barang-barang yang memiliki nilai seni. Ada juga barang-barang yang dikoleksi karena memiliki bentuk dan tampilan khusus dan itu tak harus berupa gambar. Pendeknya, segala macam barang yang memiliki nilai tersendiri bisa dijadikan barang-barang koleksi. Contoh khusus seperti barang-barang peninggalan proklamator kemerdekaan. Sering sekali barang-barang koleksi Bung Karno yang diperjual-belikan di pasar bebas dengan harga yang luar biasa tingginya.

Padahal sih, barang tersebut mungkin sederhana saja, bisa berupa bolpen, buku, lemari, atau apa saja. Hanya saja karena barang-barang tersebut tadinya dimiliki oleh tokoh legendaris, barang-barang tersebut seringkali menjadi rebutan para kolektor dan sering berpindah-tangan dengan harga yang makin lama makin tinggi.

Jadi selain karena adanya nilai seni tersendiri, tindakan mengkoleksi barang seringkali disebabkan karena barang-barang tersebut dianggap memiliki nilai bersejarah.

Berinvestasi dengan barang koleksiSelain itu, pengkoleksian barang sering juga didasarkan karena usianya. Banyak orang mengkoleksi suatu barang karena barang tersebut memiliki usia cukup tua. Bahkan, makin tua usia barang tersebut, bisa jadi akan semakin mahal harga barang tersebut. Contohnya adalah guci antik, meja antik, kursi antik, dan sebagainya.

Tapi tak lantas semakin tua usia suatu barang maka barang itu memiliki nilai khusus untuk dijual. Itu semua tergantung pada persepsi orang terhadap barang tersebut.

Maka itu, dari beberapa macam anggapan terhadap nilai khusus tersebut, dibawah ini adalah contoh barang-barang yang bisa dikoleksi:
• Barang-barang seni (lukisan, patung)
• Barang-barang kerajinan (keramik, batik)
• Barang-barang aksesori (arloji)
• Barang-barang perhiasan (kalung, gelang)
• Barang-barang sejarah (benda peninggalan)

Bagaimana? Tertarik untuk berinvestasi melalui barang-barang koleksian? Jika ya, selamat berburu dan berinvestasi!

Sumber : perencanakeuangan.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami