3 Resiko Investasi Paling Ditakuti

Investment / 1 October 2009

Kalangan Sendiri

3 Resiko Investasi Paling Ditakuti

Tammy Official Writer
2497
Berniat berinvestasi, Anda tentunya menyadari bahwa investasi itu pasti beresiko. Anda tahu bahwa sejumlah uang besar Anda yang Anda miliki akan aman-aman saja jika ditaruh di bank. Tetapi terkadang tawaran investasi di tempat lain seringkali cukup besar dan menggoda, tetapi resiko-resiko yang ada pun terkadang menakutkan Anda.

Biasanya ada 3 risiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka berinvestasi, yaitu:

1. Nilai Investasi Yang Justru Menurun
Jika Anda berinvestasi, seberapa besar penurunan nilai yang Anda relakan ditanggung jika mengalami kerugian? 10 persen? 30 persen? 50 persen? Atau justru 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung jika terjadi kerugian, ingatlah, itu adalah bagian dari berinvestasi. Ingatlah, yang namanya kerugian sesekali memang harus dialami. Itu bisa dijadikan ajang pembelajaran Anda, bukan?

2. Produk Investasi Yang Justru Sulit Untuk Dijual Kembali
Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Maka itu sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual.

Contoh produk investasi yang tak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang koleksi. Barang koleksian sebagai alat investasi umumnya tak selalu mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang koleksian sangat spesifik. Tetapi sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan keuntungan yang lumayan buat orang yang menjualnya.

Resiko Investasi3. Hasil Investasi yang Diberikan Tak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Misalkan kalau Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.

Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin Anda belum tahu, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.

Sumber : perencanakeuangan.com
Halaman :
1

Ikuti Kami