Perasaan kosong dalam hati akibat kehilangan sahabat tidak serta merta dapat diisi oleh significant other seperti pacar, tunangan, suami atau istri. Memang ada orang-orang yang beruntung mempunyai sahabat yang sekaligus berposisi sebagai significant other. Tapi tidak semua orang seberuntung itu. Keberadaan pasangan bukan berarti meniadakan atau menggantikan posisi sahabat. Banyak pakar hubungan yang mengatakan memiliki sahabat justru dapat memperkuat hubungan Anda dengan pasangan. Punya orang dekat lain yang bisa berbagi akan membantu Anda semakin mawas diri dan lebih bijaksana.
Kehilangan sahabat bisa menimbulkan trauma dan tak semua orang bisa segera bangkit dari kekecewaan yang mendalam. Bukan hanya putus cinta yang bisa membuat orang patah hati. Tak mudah untuk kembali membuka hati dan memberikan kepercayaan 100% setelah patah hati. Teapi untuk menutup diri dan kapok membina persahabatan lagi juga bukan hal yang tepat. Waktu akan menyembuhkan luka hati. Tetapi sesungguhnya, luka itu akan lama sembuh jika Anda tidak belajar memaafkan apa yang terjadi. Memafkan diri sendiri, orang lain, dan keadaan.
Sebesar apapun keinginan Anda segera memperbaiki hubungan, sebaiknya jangan terburu-buru menghubungi sahabat Anda. Berilah waktu bagi Anda berdua untuk cooling down dan berpikir lebih jernih. Mungkin Anda perlu beberapa minggu atau lebih. Namun yang pasti katika suatu saat Anda menghubungi sahabat Anda lagi, buka hati dan ulurkan tangan lagi.
Butuh kemauan dan kekuatan besar untuk mengakui kesalahan. Namun butuh kemauan dan kekuatan yang tak kalah besar pula untuk memaafkan. Memaafkan dalam arti apa yang sebenarnya, tidak mengungkit-ungkit apa yang sudah terjadi.
Sumber : editor's choice