Banyak orang yang merasa khawatir pada usianya yang sudah mencapai kepala tiga dan belum juga menuju ke pelaminan, lebih lagi jika wanita. Lebih dari itu pertanyaan-pertanyaan dari kerabat, teman pun mulai berdatangan, sehingga terasa amat sangat menganggu sekali. Anda mungkin menebarkan senyum maklum, atau sedih karena merasa malu dan tersudut. Suka tak suka, bagi sebagian wanita, hal ini merupakan suatu tuntutan dan menjadi gangguan tersendiri.
Tidak hanya untuk yang berumur 30 saja, menjelang umur 50 tahun pun banyak wanita yang masih belum menikah. Apalagi sudah menjelang menopause, biasanya banyak wanita yang mulai mengalami depresi. Wanita-wanita yang rata-rata berusia 30-an dan masih single banyak yang merasa takut dan sedih.
Berikut tips untuk menghadapi masa-masa menjelang kepala tiga.
Tetap melihat ke depan
Tunjukan ketegaran meski kamu merasa sangat kesepian dan hampir putus asa karena belum menemukan pasangan yang tepat. Jangan biarkan rasa minder ini menguasai hidupmu lalu membuat kamu langsung menerima lamaran dari sembarang pria yang mendekati kamu. Jangan mengelabui diri sendiri dengan pemikiran bahwa kamu bisa belajar mencintai seorang pria walaupun baru bertemu. Keputusan terburu-buru bisa membuat hidupmu jadi lebih buruk dari keadaan kamu saat ini.
Percaya diri dan buka mata
Tetap percaya diri, itulah yang paling penting untuk kamu saat ini. Jangan terlalu berhasrat untuk menikah. Dan jangan memilih pasangan untuk menyenangkan orang lain. Meski lingkungan terus menganggumu, jangan kamu jadikan beban dalam pikiran. Percayalah bahwa kamulah orang yang akan beruntung suatu hari nanti. Yakinkanlah pikiranmu untuk selalu jernih dan siap. Kembangkan pemikiran bahwa hidup tetap harus dilanjutkan walau sudah menginjak usia 30 tahun. Jangan pernah merasa gagal karena kamu tak juga menikah. Anggaplah bahwa hidup yang menarik baru saja akan kamu mulai. Jauhkan pikiran bahwa kamu sudah banyak terlambat dan harapan sudah pupus. Tetap lakukan hal-hal positif dan buka matamu lebar-lebar terhadap sekelilingmu. Coba direnungkan, jangan-jangan selama ini kamu memang orang yang tertutup alias tidak mau membuka diri. Kalau ya, bagaimana jodoh akan mendekati kamu?
Sabar dan tetap menunggu
Sabar adalah sikap yang sangat bijaksana. Jangan pernah memaksakan kehendak untuk lekas menikah sampai kamu mengenal dirimu dengan baik dan mengenal dengan baik pula siapa pasanganmu. Jangan menikah dengan seseorang sampai kamu mengenal dia dalam banyak hal. Kamu dapat membuat prediksi yang jauh lebih tepat tentang seberapa banyak kamu akan menikmati pernikahan dengan seseorang jika dasar pengalamanmu bersamanya cukup luas. Hubungan yang lebih lama menghasilkan pernikahan yang lebih bahagia.
Tetap menjaga kebugaran fisik dan mentalmu
Jaga dan rawatlah dirimu dengan banyak-banyak berolahraga agar bugar dan sehat dalam iman. Jaga agar tubuh tetap sedap dipandang. Ini akan enak dilihat dan perlu. Hasilnya, tentu kamu pasti akan tampak beda, lebih cantik, lebih gaya dan gembira. Perubahan ini tentu akan membuat kamu merasa lebih nyaman dan percaya diri. Sikap ini akan membuat pria memberi perhatian jika kamu menghargai diri sendiri. Tanamkan selalu dalam pikiranmu bahwa tidak menikah bukan berarti kehidupanmu berakhir.Lakukan banyak kegiatan. Jangan hanya tinggal berdiam diri di rumah, merenungi nasib, nonton tv atau mengurung diri di kamar sembari membandingkan hidupmu dengan orang lain. Ini akan membuat kamu makin tertekan dan merugikan dirimu. Gairahkan hari-hari kamu. Buat rencana-rencana menarik bagi hidup kamu. Mengaktifkan pikiran dengan sesuatu yang membuat kamu bergairah merupakan terapi yang baik untuk mengurangi rasa depresi yang sedang melanda pikiranmu. Lakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.
Tetap perluas pergaulan
Tambah luas tambah baik. Perkenalan bukan difokuskan untuk mencari pasangan hidup, tetapi untuk bersahabat. Ini lebih meringankan suasana perkenalan, baik bagimu maupun buat sang Arjuna.
Sifat pemilih menjauhkan jodoh
Mencari jodoh memang gampang-gampang susah. Apalagi jika kamu adalah orang yang sangat pemilih sekali. Kamu baru akan membuka hatimu jika pasanganmu punya kesamaan minat, hobi, pendidikan, dan berstatus sosial ekonomi yang setara. Syukur-syukur kalau bisa lebih tinggi. Inilah salah satu masalah yang akan menjerumuskan kamu. Tak perlu mencari jodoh yang punya minat sama. Perbedaan minat justru akan jadi bumbu-bumbu cinta kamu. Cobalah lakukan hal-hal baru yang tidak pernah kamu lakukan. Saat melakukan hal baru, ada bagian baru dari dirimu yang akan muncul. Membuat kamu merasa lebih menarik. Kamu juga harus tahu bahwa suatu pernikahan membutuhkan kerja keras. Jangan izinkan dirimu mengharap terlalu banyak dari pernikahan. Alhasil kamu bisa kecewa. Kamu tak butuh pasangan yang cocok, apalagi pasangan sempurna, tapi pasangan yang tepat, yang mampu mencintaimu dan menerima kamu apa adanya, hidup sampai tua dalam komitmen yang sama untuk meraih visi yang sama.
Kamu mungkin berkhayal mendapatkan pasangan yang ideal. Tetapi percayalah akan keberadaan Tuhan dan kasih-Nya jika kamu hanya bisa berharap, meraba siapa jodohmu. Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik. Kamu tak bisa selamanya mengharapkan kebetulan-kebetulan terjadi, sementara waktu terus berjalan dan usiamu makin bertambah. Tapi kalau kamu berharap dengan tetap berusaha, yakinlah bahwa kamu akan menemukan jodohmu.