5 Mitos Seputar Merawat Bayi

Serba-Serbi Sehat / 21 August 2009

Kalangan Sendiri

5 Mitos Seputar Merawat Bayi

Lestari99 Official Writer
5793

\"\"Bagi para ibu yang baru melahirkan bayi, banyak sekali nasehat dari orangtua atau pun kerabat yang lebih tua mengenai berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika Anda merawat bayi. Padahal seringkali nasehat tersebut hanya berupa mitos turun-temurun yang tidak ada dasar ilmiahnya, walaupun ada juga mitos yang mengandung kebenaran. Mitos seperti apa sajakah itu?

1. Tidak boleh memotong kuku bayi sebelum berusia 40 hari

Nasehat ini tidak sepenuhnya tepat, karena jika tidak dipotong maka kuku bayi akan memanjang sehingga beresiko melukai wajah dan mata bayi. Sebetulnya, larangan ini timbul karena rasa kuatir bahwa jari tangan atau kaki bayi bisa terluka ketika kukunya dipotong.

Oleh karena itu, para ibu harus ekstra hati-hati jika ingin memotong kuku buah hatinya yang baru lahir. Sebaiknya, gunakan gunting kuku khusus bayi untuk memudahkan proses pemotongan.

2. Dibedong supaya kakinya tidak bengkok

Sebetulnya, pada waktu lahir tungkai bayi memang tampak melengkung. Akan tetapi, lambat laun tungkai bayi akan lurus dengan sendirinya, kecuali jika ada faktor genetik yang mempengaruhi. Misalnya, jika salah satu orangtua memiliki kaki yang bengkok, maka ada kemungkinan kondisi tersebut menurun pada anaknya.

Membedong tubuh bayi dengan erat justru bisa mengganggu peredaran darah dan memperberat kerja jantung, sehingga bayi sering mengalami rasa sakit di sekitar paru-paru dan jalur pernafasan. Selain itu, kain bedong yang meliliti tubuh bayi juga menghalangi pergerakan tangan dan kakinya, sehingga mengganggu perkembangan motorik pada bayi.

Sebaiknya membedong bayi dilakukan hanya setelah mandi atau suhu udara dingin supaya suhu tubuhnya tetap hangat dan menghindarkannya dari masuk angin. Selain itu, kendurkan kain bedong agar tidak melilit terlalu erat pada tubuh bayi.

3. Ramuan bawang dan minyak ampuh turunkan panas bayi

Selama ratusan tahun, ramuan bawang dan minyak dipercaya ampuh digunakan sebagai obat penurun panas. Saran ini ternyata mengandung kebenaran ilmiah, sebab bawang akan mengeluarkan minyak yang mudah menguap dan menyerap panas.

4. Bayi harus pakai gurita supaya perut tidak buncit dan pusar tidak bodong

Banyak ibu yang membebatkan gurita ke perut bayi supaya tidak kembung atau buncit dan pusarnya tidak bodong. Padahal, perut buncit merupakan kondisi yang umum pada bayi. Sebab lapisan kulit, lemak, dan otot perut bayi masih tipis sehingga belum mampu menahan daya dorong isi perut atau usus. Akibatnya, perut terlihat besar dan pusar akan menonjol keluar (bodong).

Sebenarnya, pemakaian gurita justru bisa menimbulkan dampak negatif seperti munculnya keringat buntet di area kulit yang tertutup gurita. Selain itu, pemakaian gurita yang terlalu ketat juga bisa mengganggu pernafasan bayi. Sebab, bayi umumnya lebih mengandalkan pernafasan perut.

5. ASI harus diperas dan dibuang dulu sebelum menyusui

Sebuah nasehat kuno menyarankan para ibu untuk memerah dan membuang dulu ASI dari payudaranya, sebab ASI yang keluar tersebut dipercaya sebagai air susu lama atau basi. Nasihat tersebut tentu saja salah, karena ASI tidak pernah basi!

Kadang, ASI yang keluar memang berwarna kekuningan dan kental sehingga terlihat tidak segar. Namun, hal itu justru menunjukkan bahwa ASI yang diproduksi ibu memiliki kualitas baik.

Jadi, mendengarkan nasehat berupa mitos dari para orangtua memang tidak salah. Tapi Anda juga harus berhati-hati dengan mitos yang ada. Jangan sampai mitos yang dipercaya mendatangkan kebaikan bagi anak Anda justru menimbulkan hal yang negatif bagi pertumbuhannya kelak.

Sumber : mediaindonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami