Kids In The Way

A to Z Biography / 20 August 2009

Kalangan Sendiri

Kids In The Way

Lestari99 Official Writer
139332

\"\"Jika Anda merasa lelah, tak berdaya, jenuh, dan sungguh-sungguh berbeban berat, berikan semua hal itu kepada kami. Sebagai gantinya kami tawarkan bagi Anda Kids In The Way, grup kuartet yang telah memberikan dampak yang besar bagi generasi muda seusia mereka. Album mereka, A Love Hate Masquerade, adalah sebuah wasiat untuk bertekun bagi para remaja nakal dan kehilangan arah hidup, dinyanyikan dalam alunan musik rock and roll, dan diluncurkan pada waktu yang paling tepat dalam industri musik. Gagal dalam pendidikan tidak membuat mereka menyerah karena mereka telah menemukan tempat bagi dunia mereka, dan Kids In The Way tidak berniat untuk melepaskannya.

"Judul albumnya pun kurang lebih seperti itu," ujar Nate Ehman, selaku gitaris Kids In The Way. "Pada dasarnya album ini berisi tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan bagaimana kita berusaha untuk menyembunyikan segala keburukan agar tetap terlihat baik. Saya bisa bilang tema ini sangat romantis... dengan cara yang berlawanan dengan itu."

Cinta dan kebencian adalah kutub akhir yang bertolak belakang dari spektrum emosi. Dave Pelsue selaku pentolan dari grup ini senantiasa mengarahkan dirinya untuk terus memaksa dirinya memberikan yang terbaik, bahkan terkadang di luar kemampuannya. Beberapa lagu di Masquerade berisi penghinaan terhadap dirinya yang hancur dalam nafsu birahi ("My Little Nightmare") dan kenikmatan karena menuruti kepuasan diri itu ("Sugar"). Dia membuat beberapa percakapan singkat yang mengekspresikan karakter pergumulan untuk menemukan pijakan di tengah angin badai, dan meskipun Dave menolak untuk memberikan detail yang spesifik, seseorang dapat menduga bahwa seseorang di antara mereka sedang berjuang sertiap hari agar dapat melihat di dalam kegelapan.

\"\""Pada dasarnya album ini berbicara tentang kesadaran diri dari Anda yang sedang menghancurkan diri sendiri dan berharap Anda dapat menemukan jalan keluar dari hal itu," ujar Dave Pelsue. "Sama halnya dengan Anda yang sedang menjalin hubungan dan Anda tahu bahwa hubungan itu tidak akan berjalan dengan baik bagi Anda berdua. Tapi Anda sedang berada di satu titik dimana Anda tidak ingin mengakhiri hubungan itu, jadi Anda hanya menggantungnya dengan mempertahankan segala perasaan yang masih ada."

Band ini juga bertemu dengan tekanan yang sama ketika sedang mengerjakan Masquerade. Ehman, Pelsue, basis Willie Bostic dan drummer Eric Carter menempatkan diri mereka dalam penulisan lagu yang sangat kuat di musim gugur terakhir, bersumpah untuk menghasilkan sebuah nada baru setiap hari selama lima minggu di ruang berlatih musik mereka. Dipaksa untuk produktif di tengah waktu yang singkat cukup berat untuk dilakukan di tengah kondisi hidup yang sangat minim.

"Waktu adalah hal yang benar-benar sulit untuk ditaklukkan," ujar Pelsue mengingat masa-masa itu. "Kami tidak menghasilkan uang sama sekali dan kami harus tetap bertahan. Saat itu musim dingin yang mematikan dan pemanas kami mati sama sekali. Hal itu tergambar dalam rekaman ini. Saya terluka dan sedang berada di dalam kegelapan. Saya perlu menulis sesuatu tentang moment di mana saya ada saat ini". Jadi, terciptalah sebuah lagu yang berjudul ‘Far From Over' yang isinya tentang bagaimana bertahan hidup di tengah masa-masa sulit, berharap agar besok bisa sedikit lebih baik dan sedikit lebih hangat.

\"\"Untungnya chemistry dari kuartet ini panas membara tak tergoyahkan, bersyukur untuk usaha Bostic yang tidak sedikit dalam penulisan lagu-lagu pertamanya  dalam proyek ini. Baik Ehman maupun Pelsue menilai basis mereka (Bostic) akan meneruskan penyebaran "straight-the-middle pop-rock and roll" yang membuat Masquerade memiliki usaha yang sebenarnya di luar kemampuan namun menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

"Saya selalu berusaha menulis dengan perspektif seluas yang saya bisa, di mana hal itu sangat berat bagi saya karena saya cenderung menulis kondisi yang abstrak dan bernafas bebas layaknya penyair," aku Pelsue. "Hal terkeren dari band ini adalah kami tidak pernah bertentangan dengan kreativitas musik kemana pun arah yang akan dilaluinya."

Pikiran terbuka seperti itu telah membuat band ini menjadi lebih baik. Setiap lagu dalam A Love Hate Masquerade adalah sebuah lagu hit yang sedang menanti untuk ditemukan, menggema dalam kejujuran dan semangat.

"Kami ingin membuat album yang membuat Anda bisa mengenal kepribadian setiap kami dengan baik," ungkap Ehman dengan singkat. "Ini bukan tentang musik string dan keyboard. Ini hanya tentang kami, benar-benar tentang apa yang kami lakukan."

Meet The Band

David Pelsue (vocals)

Nathan Ehman (guitar)

Nathan Hughes (bass)

Eric Carter (drums)

Discography

\"\"A Love Hate Masquerade (2007)

Apparitions of Melody : The Dead Letter Edition (2006)

Apparitions of Melody (2005)

Safe From The Losing (2003)

Sumber : cbn.com / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami