Untuk mengurangi nyeri persalinan, tindakan akupuntur biasanya mulai diberikan pada akhir tri semester ketiga, dengan tujuan membantu persiapan tubuh ibu hamil dalam persalinan, dengan penekanan memperisiapkan serviks dan tulang panggul guna proses persalinan. Hal itu memperpendek persalinan. Selain mengurangi rasa nyeri pada persalinan, akupuntur ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pascacaesar.
Bagian tubuh yang ditusuk dengan jarum akupuntur adalah perut, bokong, tangan dan kaki. Jarum ditusukan dengan kemiringan 45 derajat dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak mengganggu proses persalinan. Setelah itu jarum dapat dirangsang secara manual ataupun menggunakan listrik dengan daya yang kecil.
Meski demikian, kata Shinta, untuk melakukan akupuntur persalinan pasien harus memenuhi persyaratan, antara lain tekanan darah harus dalam keadaan normal. Selain itu, persalinan diduga normal, pasien dalam keadaan inpratu, pembukaan serviks 4 cm atau lebih. "Syarat lain adalah, pasien tidak mempunyai alergi pada logam. Dan bila pada pertengahan terjadi kelainan, maka akupuntur harus dihentikan dan dilakukan tindakan lain" kata dia.
Shinta juga mengingatkan, akupuntur ini hanya dapat mengurangi bukan menghilangkan rasa nyeri. "Akupuntur mengurangi rasa sakit sebesar 78 persen. Akupuntur juga bukan anastesi tapi analtesi," kata dia. Namun sayangnya, kata Shinta, teknik akupuntur persalinan ini, belum diterapkan di Indonesia. "Masih dalam taraf penelitian, padahal di negara-negara lain teknik ini sudah lama diterapkan," tukasnya.
Sumber : kompas.com