Mama, Terima Kasih..I Love You...

Parenting / 25 July 2009

Kalangan Sendiri

Mama, Terima Kasih..I Love You...

Puji Astuti Official Writer
3762

Tidak seorangpun orangtua yang menginginkan anak yang nakal. Mungkin sewaktu Anda menikah, dan berbulan madu, Anda berkata pada pasangan Anda, "Suatu saat nanti kita akan memiliki anak yang baik dan takut akan Tuhan." Kemudian ketika Anda memiliki anak, dia ternyata sangat nakal. Dia tidak pernah tahu berterima kasih. Lalu Anda memarahinya, bahkan menghukumnya.

Sebaiknya Anda berhenti dulu. Semua yang tumbuh itu dimulai dari bibit yang ditanam. Jika anak Anda seperti sekarang, itu semua bukan salahnya. Itu semua bermula dari Anda, bagaimana Anda mengajar dia. Apakah Anda menjadi teladan baginya. Seringkah Anda mengucapkan terima kasih pada pasangan Anda, dan juga kepada anak Anda ketika dia berbuat baik?

 

Kita hidup di dunia dimana semua orang sangat sibuk. Banyak orangtua ketika pergi ke kantor anaknya bahkan belum bangun, dan pulang larut malam ketika mereka semua sudah terlelap. Ketika orangtua bersama anak-anaknya, mereka mau anak-anak mereka tampil manis dihadapan mereka. Mereka tidak ingin dikecewakan.

 

Orangtua selalu memberi apa yang anak inginkan. Mungkin Anda jarang berkata tidak pada mereka. Namun anak-anak itu tidak pernah menghargai pemberian itu. Mereka tidak pernah berterima kasih. Masalahnya kapankah Anda mengajarkan cara berterima kasih dan menghargai pengorbanan orang lain?

 

Kadang untuk mengajarkan rasa berterima kasih dan penghargaan, Anda perlu berkata "Tidak, dan tunggu." Sesuatu kadang kurang dihargai karena begitu mudah didapatkan. Sebuah penantian akan mengajarkan anak, bahwa segala sesuatu ada waktunya. Dan jika waktunya sudah tiba, hal tersebut patut di syukuri.

 

Selain berkata menunggu, ajarkan anak melakukan pertukaran untuk mendapatkan sesuatu. Sebagai contoh, jika dia ingin akhir pekan bisa pergi ke arena permainan dan bermain mandi bola, buat pertukaran dengannya. Jika dia berhasil memenuhi persyaratan yang ditentukan, dan hal tersebut di hitung dengan poin. Jika dia tidur siang itu 5 poin, dan jika dia belajar itu 10 poin. Jika dalam satu minggu dia bisa mencapai 50 poin, maka dia akan mendapatkan bonus bermain di arena mandi bola.

 

Hal ini mengajarkan anak bahwa apa yang dicapainya bukanlah sesuatu yang murahan. Dia bisa menghargai, karena dia telah berupaya untuk mencapainya. Tantangan itu baik untuk seorang anak, dia belajar arti sebuah perjuangan. Dan ketika sang anak melakukan kesalahan, dia bisa belajar hal apa yang perlu dia perbaiki.

Yang paling mudah, Anda ajarkan anak Anda mengucapkan terima kasih sejak masih dini. Ketika dia masih kecil, sebelum dia minum susu ajak dia berdoa mengucap syukur. Saat dia menerima sebuah pemberian, ajar dia mengucapkan terima kasih. Ketika dia bangun pagi, ajak dia berdoa berterima kasih atas hari yang baru dan berkat Tuhan. Mengucap syukur adalah sikap hati, dan itu semua dimulai dari keteladanan orangtua. Sudahkah Anda menjadi pribadi yang penuh syukur dan sering mengucapkan terima kasih?

Sumber : cookiemag.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami