Lokomotif Sebuah Keluarga

Marriage / 17 July 2009

Kalangan Sendiri

Lokomotif Sebuah Keluarga

Puji Astuti Official Writer
5433

Sebuah pernikahan adalah salah satu rencana Allah. "Beranak cuculah dan penuhilah bumi," demikian tulis firman Tuhan di kitab Kejadian. Ketika dua orang di persatukan, anak-anak di lahirkan, mereka bertumbuh dewasa dan kemudian membangun keluarga yang baru kembali.

Anak merupakan titipan Tuhan, demikian banyak orang bilang. Jaman orangtua dulu, ada pepatah yang mengatakan, "Banyak anak, banyak rejeki." Mungkin hal tersebut berkaitan dengan kondisi masa itu, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan masyarakat agraris. Semakin banyak anak yang membantu di ladang, semakin banyak panen yang dibawa ke lumbung.

Namun kini, permasalahan banyak anak tidak sama lagi. Kini, banyak anak artinya banyak pengeluaran. Saat ini diberbagai kota dan provinsi di Indonesia ditemui banyak anak-anak yang kekurangan gizi. Banyak keluarga kini sudah tidak mampu lagi sekedar memberi makanan yang bergizi untuk anak-anaknya, apa lagi memikirkan pendidikan dan masa depan mereka.

Hal ini mengingatkan kita pada program pemerintah yang dulu sangat populer namun telah meredup selama hampir 10 tahun terakhir ini, yaitu keluarga berencana. Secara sederhana, keluarga berencana merupakan pengambilan keputusan di muka untuk menghindari kehamilan yang tidak dikehendaki dan membatasi jumlah anak yang orangtua dapat rawat, kasihi, latih dan lindungi.

Keluarga berencana berfokus pada pencegahan dan pengendalian sebelum kehamilan. Untuk itu, hal ini tidak ada hubungannya dengan pemutusan secara sengaja atas kehamilan seperti aborsi. Oleh karena itu, aborsi bukanlah bagian dari program keluarga berencana, karena aborsi itu adalah pembunuhan.

Untuk itu, suatu pasangan perlu memutuskan, baik sebelum menikah atau sesudah menikah berapa anak yang mereka kehendaki. Selain itu, pertanyaan yang penting adalah "kapan?"

Membesarkan anak-anak adalah hal serius dan penting dihadapan Allah. Anda tidak bisa membesarkan mereka dengan sekedarnya saja, karena suatu saat Anda harus mempertanggung jawabkan dihadapan Allah.

Dalam 1 Timotius 5:8 dituliskan, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman." Allah tidak pernah menentang untuk memiliki banyak anak, bukankah Tuhan menjanjikan pada Abraham suatu keturunan yang banyaknya seperti pasir dan bintang di langit? Namun Allah menginginkan sebagai suami istri dapat mengasihi, memelihara dan menopang anak-anaknya dengan penuh tanggung jawab.

Orangtua adalah lokomotif dan bukannya gerbong bagi kereta keluarganya. Lokomotif memberikan tenaga bagi kereta, dan menentukan arah maupun kecepatan kereta tersebut. Gerbong selalu mengikuti lokomotif kemanapun ia pergi. Seperti lomotif itu, orangtua adalah teladan yang akan selalu diikuti anak, pemberi motivasi dan kekuatan dalam hidup mereka, serta yang menunjukkan arah dan membawa mereka kearah yang baik. Untuk itu, suami istri, bersehatilah dan selalu gunakan peta kehidupan yang sudah Tuhan berikan yaitu firman Tuhan untuk memimpin keluarga Anda. Rencanakan sebaik mungkin masa depan anak-anak Anda, terlebih lagi selalu bawa mereka dalam doa-doa Anda. Karena sebagai orangtua, Anda tidak bisa selalu bersama mereka tetapi Tuhan selalu bersama mereka dan juga Anda.

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami