Karakter yang Kuat

Kata Alkitab / 15 July 2009

Kalangan Sendiri

Karakter yang Kuat

Budhi Marpaung Official Writer
8163

"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31)

Kehidupan perjalanan rohani kita bersama Tuhan adalah sebuah proses yang terus menerus harus dilalui. Pada saat awal kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya, kita berpikir masalah dan tantangan tidak akan ada lagi. Namun, kenyataannya itu tidaklah seperti yang dibayangkan.

Seberapa banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pada akhirnya mulai ragu di tengah perjalanan kehidupannya di dunia ini. Keraguan itu timbul saat ia melihat segala apa yang disekelilingnya tidak menjadi baik, tetapi semakin berat dan rumit. Masalah dan tantangan hidup yang harus dilewati bukan semakin sedikit, tetapi semakin banyak. Tidak jarang, banyak orang seperti ini yang akhirnya mundur dari Tuhan dan mulai menjauhkan dirinya dari sang penyelamat hidupnya tersebut.

Hal yang terjadi di dalam dunia saat ini sebenarnya bukanlah hal baru yang dilihat oleh Tuhan. Bahkan di zaman Nabi Yesaya, hal yang sama dipertunjukkan bangsa Israel kepada Tuhan yang jelas-jelas telah melakukan banyak perkara di depan mereka.

Pada masa itu, bangsa Israel mulai meragukan Tuhan. Mereka merasa tidak lagi dipedulikan, diperhatikan bahkan hak-hak mereka diabaikan Tuhan. Padahal dengan jelas mereka tahu bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan. Tapi, apa yang terjadi? orang-orang Israel ketika itu mengambil keputusan yang menyedihkan hati Allah. Diantara mereka ada yang mengambil keputusan untuk kecewa, ada juga yang mundur, ada yang mencaci maki Tuhan, serta banyak yang menjadi frustasi.

Menarik apa yang disampaikan Tuhan melalui Nabi Yesaya kepada bangsa Israel yang dilihatnya mulai undur dari-Nya dan kembali menyembah berhala-berhala. Nabi Yesaya mengatakan dengan sebuah pertanyaan retoris, "Dengan siapa engkau ingin menyamakan Aku (Allah)? (Yesaya 40:25). Melalui Yesaya, Tuhan ingin menyadarkan bangsa Israel bahwa hidup mereka tidak sembunyi di hadapan-Nya. Begitupun apa yang ingin Tuhan katakan pada Anda saat ini.

Tuhan tahu bahwa menjadi pengikut-pengikutNya di dunia ini adalah sebuah perjuangan. Berjuang untuk tetap mempertahankan iman mereka saat dunia sekitar tidak mendukung. Ada kalanya mungkin orang tersebut kuat, hebat, beriman, rohani. Tapi, ada kalanya juga merasa lemah, tidak berguna, dan tidak berdaya.   Pada saat seperti itu, Tuhan mengingatkan supaya kita mengarahkan mata ke langit dan memperhatikan ciptaan Tuhan yang ada. Dia ingin memberi tahu bahwa Dia adalah Allah yang mempunyai kekuatan yang tidak dapat dibandingkan siapa pun dan apa pun.

Selanjutnya, Nabi Yesaya mengatakan Tuhan Allah sesungguhnya memberikan kekuatan yang baru, pengharapan yang pasti kepada setiap orang yang lemah, lelah, dan letih lesu dengan memberikan kesempatan pada orang untuk menantikan Tuhan dan berharap kepada-Nya. Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan dan berharap kepada-NYa bukan saja tidak pernah dikecewakan tetapi kekuatannya akan diperbarui seperti burung rajawali.

Ada yang spesial dari burung rajawali hingga pada akhinya Tuhan menjadikan hewan unggas ini sebagai perumpamaan mengenai orang yang kuat dan tangguh. Setidaknya ada 3 hal alasan yang dapat kita ketahui dari hal ini:

1. Burung Rajawali Memiliki Pandangan Yang Tajam. Tidak dapat dipungkiri bahwa burung rajawali adalah salah satu burung pemangsa dengan pandangan yang tajam. Pada waktu ada seorang itik atau ayam dan burung rajawali berada pada jarak yang jauh di atas dan tidak nampak oleh mata kita, burung itu bisa sekonyong-konyong menukik cepat, meluncur kemudian menyambar ayam atau itik itu secepat kilat. Pandangannya begitu jeli dan tajam. Tuhan ingin kita seperti burung rajawali. Memiliki pandangan yang tajam, perasaan peka, dan kemampuan melihat sesuatu lebih daripada orang lain.

2. Burung Rajawali Mampu Mengubah Kesulitan Menjadi Kesempatan. Burung rajawali bukan saja mampu bermain-main di atas gelombang. Ia bisa "mempermainkan gelombang". Gelombang bukan lagi sesuatu yang menyenangkan. Dia dapat mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif. Tuhan ingin mengajarkan anak-anakNya di dunia ini agar tidak menjadi orang-orang yang pesimis, tetapi optimis. Apapun masalah yang sedang dihadapi, Tuhan rindu setiap anak-anakNya percaya kepada mereka dapat melalui setiap hal tersebut dengan sukses.

3. Burung Rajawali Memberi Diri Dilatih. Burung rajawali memiliki kemampuan lebih dibanding burung-burung lain. Bahkan dalam hal kekuatan atau kejeliannya saja. Bahkan ketika ia sudah tua dan fisiknya mulai lemah, saat ia tidak dapat lagi terbang melintasi langit dan badai gelombang serta tidak mampu lagi berjalan, ia masih sanggup melakukan sesuatu  yang tidak dilakukan burung lain. Setiap pagi ia pergi ke sebuah air terjun untuk merontokkan seluruh bulunya. Saat itu selesai, aliran darah akan mulai mengalir. Pada saat pagi menunjukkan sinarnya, ia akan naik ke perbukitan dan mulai berjemur. Tulang, otot, dan syarat-syarafnya kembali dikuatkan. Setelah itu mempunyai kekuatan baru. Saat kita mulai merasa jenuh, lemah. Letih lesu, datanglah kembali pada firman Tuhan. Timbalah air kehidupan tersebut! Sekuat apa pun diri Anda kalau sudah menjauh dari kebenaran Allah, cepat atau lambat pasti akan lemah. Oleh karena itu segeralah datang kepada Tuhan yang adalah sumber kekuatan hidup kita apabila Anda tahu bahwa diri Anda lemah, letih lesu, dan hampir jatuh. Dia akan memberikan kekuatan baru.

Kesimpulan dari pengajaran ini adalah janganlah berkonsentrasi pada kelemahan atau keletihlesuan Anda ketika sedang dalam masalah. Lihatlah Tuhan yang sedang mencurahkan kekuatan kepada anak-anak yang menanti-nantikan diri-Nya.

Sumber: Pdt. Yuyung Nehemia - Buku Pribadi Tangguh

Halaman :
1

Ikuti Kami