Belajar Kebijaksanaan Finansial Dari Kitab Salomo

Investment / 13 July 2009

Kalangan Sendiri

Belajar Kebijaksanaan Finansial Dari Kitab Salomo

Budhi Marpaung Official Writer
7388

Menjanjikan!!! Mungkin itu adalah kata yang tepat diberikan kepada dunia investasi saat ini. Tantangan dan keuntungan seperti menjadi satu paket di dalam dunia yang memadukan intuisi, keberanian, dan logika ini. Keduanya tidak dapat terpisahkan.

Banyak kisah tokoh investor dunia dan di dalam negeri yang sukses membangun kehidupannya pada saat ia mengambil keputusan untuk membangun usahanya sendiri atau menggunakan uangnya ke dalam bentuk lain, seperti saham, obligasi, tanah, emas, apartemen dan lain sebagainya. Siapa yang tidak mengenal nama seperti Warren Buffet, George Soros, atau di Indonesia ada Chairul Tanjung, Hary Tanoesoedibyo? Mereka adalah orang-orang yang sudah terbukti kemampuannya dalam berinvestasi. Namun, selain diantara mereka ada satu orang yang pernah hidup di bumi dan dikenal sebagai investor terbaik di dunia, yakni Raja Salomo.

Raja Salomo yang di dalam Alkitab dikisahkan sebagai raja yang kaya raya dan penuh kebijaksanaan adalah satu diantara banyak orang yang dapat membuat dunia melihat kepada mereka. Bahkan Ratu Sheba menyebut bahwa apa saja yang dipegang oleh Raja Salomo pasti mendatangkan kemakmuran.

Menarik untuk dipelajari dan dipahami mengenai hal-hal apa saja yang Raja Salomo ajarkan mengenai investasi yang dituliskan dalam kitab Pengkhotbah dan Amsal. Berikut prinsip-prinsipnya:

Prinsip Investasi 1: DIVERSIFIKASI

Dalam salah satu ayat kitab yang ditulis oleh Raja Salomo, dia menuliskan mengenai bagaimana seharusnya uang harus dibagi ke beberapa tempat. "Berikanlah bagianmu pada tujuh bahkan delapan, karena kamu tidak tahu kemalangan apa yang akan terjadi di atas bumi" (Pengkhotbah 11:2).

Ayat ini ingin menyatakan kepada Anda bahwa jangan menaruhkan uang Anda ke dalam satu tempat saja. Anda harus dapat membagikan kekayaan anda dalam berbagai bagian (kalau Salomo menyebutnya tujuh sampai delapan). Dengan melakukan diversifikasi sebenarnya bukan kesuksesan Anda akan terjamin aman, melainkan resiko yang harus Anda tanggung lebih berkurang.

Ada banyak bentuk investasi saat ini yang dapat Anda gunakan, diantaranya adalah obligasi, saham asing atau domestik, real estate. Selain itu juga gunakan beberapa jenis pengelolaan dana baik itu kecil, menengah, dan besar.

Prinsip Investasi 2: ETIKA BERINVESTASI

Salomo dengan bijak menuliskan bahwa setiap manusia dalam setiap tindakannya haruslah bersandarkan kepada perintah Allah dan dengan sikap takut akan DIA. "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang" (Pengkhotbah 12:13).

Poin penting dari ayat ini adalah segala yang kita kerjakan apakah sudah menyenangkan hati Tuhan? pertanyaan yang sederhana, tetapi berdampak bagi penerapan kehidupan berinvestasi Anda sehari-hari.

Anda tidak dapat memisahkan Tuhan dengan hidup Anda. Jadi, segala yang sedang Anda lakukan pun harusnya minta pimpinan Tuhan untuk menyertai. Hari-hari ini banyak sekali investasi yang memberikan keuntungan tinggi dengan resiko kecil ataupun tanpa resiko. Namun, yang menjadi problemanya saat ini adalah investasi tersebut biasanya memanfaatkan kelemahan pihak lain.

Bila Anda saat ini hendak berinvestasi di dalam perusahaan pengelola dana, sebaiknya mulai pertimbangkan etika sosial perusahaan tersebut. Apakah perusahaan tersebut menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kegiatannya? Jika jawabannya tidak, sebaiknya Anda jangan berinvestasi di dalamnya. Namun, jika Anda sudah terlanjur berinvestasi disana, nyatakan ketidaksetujuan Anda terhadap tindakan yang tidak benar menurut kebenaran yang Anda pegang (dalam hal ini Alkitab). Salah satu bentuk menyatakan ketidaksetujuan tersebut adalah dengan memboikot produk-produknya.

Prinsip Investasi 3: PENASIHAT YANG BAIK

Memiliki orang yang dapat memberikan masukan-masukan bagi investasi Anda sangatlah baik adanya. Selain Anda mendapat masukan-masukan berkaitan dengan investasi yang ingin atau sedang jalani, Anda dapat juga bertukar pikiran dengan orang-orang tersebut.

Orang-orang yang hendak Anda tanyakan pendapat atau nasihat-nasihatnya sebaiknya adalah mereka yang Anda lihat jujur. Kejujuran adalah hal penting yang harusnya Anda harapkan dari mereka karena dengan begitu Anda mengetahui apakah Anda berada di dalam trek investasi yang benar atau salah? Jangan segan-segan untuk mengajak pasangan Anda juga agar memberikan masukan bagi investasi Anda.  

Salomo dalam Amsal 15:22 menuliskan bahwa "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak". Jadi, jangan sia-siakan keberadaan orang-orang yang di sekitar Anda karena merekalah yang akan membantu keberhasilan investasi Anda nantinya.  

Sumber : www.christiananswers.net/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami