Kelembutan Bukan Kelemahan

Marriage / 23 June 2009

Kalangan Sendiri

Kelembutan Bukan Kelemahan

Lestari99 Official Writer
4648

Sewaktu saya berkunjung bersama seorang teman, kami mulai membicarakan salah satu pasangan suami isteri yang luar biasa yang sama-sama kami kenal. Yang membuat mereka unik adalah dalam delapan belas tahun pernikahan mereka, mereka belum pernah saling membentak. Saya tahu ini sulit dipercaya dan Anda bepikir mungkin si suami, Herb, adalah seorang pria yang lemah. Tidak ada yang akan pernah berpikiran demikian jika mereka mengenal siapa Herb. Ia adalah seorang atlet yang sangat baik dengan gelar di bidang teknik dan memiliki bisnis yang sangat berhasil. Fakta bahwa ia tidak pernah membentak Helen tidak berarti ia tidak pernah membentak orang lain.

Pertanyaannya adalah: Bagaimana seorang pria yang agresif dan bersemangat seperti Herb dapat melewati waktu selama delapan belas tahun tanpa pernah membentak isterinya? Ketika saya dan teman saya memikirkan hal ini, kami saling memandang, tersenyum dan mengucapkan jawabannya bersama-sama, "Bagaimana mungkin ada orang yang dapat membentak Helen?" Helen adalah sebuah gambar hidup kelembutan.

Pernahkah Anda memperhatikan perbedaan cara seorang ayah mengurus bayi yang baru saja lahir dan cara ia bermain dengan anak yang berusia tiga tahun? Pertama kali saya menggendong bayi saya yang baru lahir, saya sangat berhati-hati dan begitu kuatir kalau-kalau saya melukai dia sehingga dengan cepat saya menyerahkannya kembali kepada isteri saya. Namun ketika ia telah berusia tiga tahun, kami hampir setiap malam bergelut dan bermain dengan kasar. Mengapa kelembutan saya terhadap anak berusia tiga tahun berkurang dibandingkan seorang bayi yang baru lahir? Ketika bayi itu baru saja lahir, saya yakin ia mudah patah dan saya harus sangat berhati-hati hanya untuk menjaga supaya ia jangan terluka.

Motivasi utama bagi kelembutan adalah memelihara kesadaran akan perasaan orang lain yang sangat mudah patah. Wajar saja bagi saya untuk bersikap kurang lembut secara fisik terhadap putra saya ketika ia bertumbuh makin kuat. Sayangnya sementara waktu berlalu, saya juga menjadi lebih tidak berperasaan terhadap perasaan putra saya karena jadwal saya yang sibuk telah mengalihkan perhatian saya kepadanya. Pada dasarnya, saya melakukan apa yang dilakukan sebagian besar di antara kita - saya mulai mengabaikan Mike. Semakin kita mengabaikan orang lain, semakin kita cenderung kurang lembut dalam berhubungan dengan mereka. Kita tidak lagi memandang mereka sebagai orang yang memiliki nilai yang mulia dan batin yang mudah terluka.

Dengan kata lain, "Semakin kita menghargai sesuatu, semakin lembut kita menanganinya". Bila saya menyerahkan sebuah pot bunga setipis kertas dari Timur yang telah berusia tiga ribu tahun, seharga seratus juta rupiah dan meminta Anda untuk membawanya ke bank, apakah Anda akan menanganinya dengan cara yang sama bila saya memberikan sebuah pot bunga terbuat dari plastik seharga seribu rupiah dan meminta kepada Anda untuk membawanya ke seberang jalan?

Sesuatu terjadi pada Mike yang sepenuhnya memperbaharui kesadaran saya akan nilainya yang tak terhingga dan hidupnya yang mudah patah. Kami menginap di sebuah motel yang besar, dan saya sedang berenang bersama ketiga anak saya. Ketika saya sedang bergelut dengan Kari dan Greg, Mike sedang terapung di atas ban Donald Ducknya. Ketika saya berbalik, saya melihat bahwa ban itu telah terapung di atas bagian kolam yang dalam - tanpa Mike di atasnya. Di bawah air saya melihat Mike tergeletak di dasar kolam - tidak bergerak, kecuali rambutnya yang pirang dan halus bergerak mengikuti gerakan air. Hati saya dicekam oleh kesedihan dan ketakutan sementara saya menyelam ke dalam air dan membawa Mike ke permukaan. Setelah ia pulih, saya sadar tidak akan pernah lagi mengabaikannya. Itu terjadi dua tahun yang lalu dan keakraban kami sejak saat itu terus bertumbuh.

Mungkin ada saat-saat ketika sulit bagi Anda untuk sepenuhnya menghargai nilai suami atau isteri Anda yang tidak terhingga, namun fakta tetap menunjukkan bahwa ia adalah ciptaan Allah yang sangat istimewa dan memiliki kebutuhan, kekecewaan, luka batin dan perasaan seperti orang lain. Bersikap lembut terhadap pasangan Anda bukanlah kelemahan, melainkan menunjukkan pengertian yang mendalam terhadap perasaan orang lain. Semakin Anda menghargai pasangan Anda, semakin lembut sikap Anda kepadanya. Jadi, ketika kelembutan itu berkurang dalam kehidupan pernikahan Anda, segeralah introspeksi diri seberapa dalam Anda telah kehilangan penghargaan terhadap pasangan Anda.

Sumber : Gary Smalley – Alasan Tersembunyi Mengapa Pria Berperilaku Tertentu
Halaman :
1

Ikuti Kami