Menangani Kekecewaan dalam Hidup

Kata Alkitab / 19 June 2009

Kalangan Sendiri

Menangani Kekecewaan dalam Hidup

Lestari99 Official Writer
7970

Kunci utama menangani kekecewaan dalam kehidupan ini adalah masuk ke dalam hadirat Tuhan. Dalam hadirat Tuhan ada kebebasan, sukacita dan pewahyuan.

1. Kecewa dengan BARANG. Kita dikecewakan dengan barang-barang. Barang-barang yang kita pergunakan tidak seperti yang diiklankan di TV .

2. PERISTIWA juga mengecewakan kita ... keadaan berubah menjadi buruk. Tetapi sumber kekecewaan terbesar adalah....

3. ORANG. Orang membohongi kita, mengkhianati kita, menusuk kita dari belakang. Mereka tidak menepati janji, mereka tidak menepati kata-kata mereka. Mereka memperlakukan kita seperti kotoran, memanfaatkan kita, menyebarkan kabar bohong, memfitnah, menggosipkan dan menyebar rumor tentang kita.

BAHAYA KEKECEWAAN

Kekecewaan bisa membuat kita capek untuk hidup rohani bersama Tuhan. Mazmur 73, Pemazmur Asaf - seorang nabi dan penyanyi utama di Bait Suci.

Ayat 2, Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Apa yang terjadi? Alasannya disebutkan dalam ayat berikutnya....

Ayat 3, Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. ALASAN: Mataku melihat dan memperhatikan orang jahat bertambah makmur.

Ayat 4, Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; Mereka kelihatannya bahagia dan kuat. Mereka kayaknya tidak mengalami sakit hati seperti kita.

Ayat 5, mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. "Tulah" => mereka tidak mengalami serangan, penganiayaan, skandal, difitnah.

Ayat 6, Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. Orang berdosa sombong, arogan, sengit. Sepertinya mereka bisa saja melakukan apa saja dan tidak mengalami dampak apa-apa.

Ayat 7, Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan. Mereka sangat kaya dan makmur, punya bisnis besar, rumah besar. Mereka kelihatannya begitu berkuasa, berpengaruh dan kaya.

Ayat 8-9, Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati. Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi. Mereka mengutuk dan menyumpahi, mereka tidak peduli dengan kata-kata mereka. Mereka sama sekali tidak punya respek pada Tuhan, hal-hal yang kudus atau yang semacam itu!

Ayat 11-12, Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?" Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

Mereka suka mengolok-olok orang Kristen, Tuhan, kekudusan dan kebenaran. Dan sepertinya mereka tidak mengalami akibat apa-apa dari segala macam hal yang mereka buat sesuka hati mereka! Mereka bisa mengelabui petugas pajak, memperalat orang di sekitar mereka, tidur dengan para pelacur.

Mereka tidak menghormati Tuhan, mereka tidak peduli orang lain. Akan tetapi mereka seperti tambah makmur saja, hidup senang, muda pesta pora, tua kaya raya, mati masuk sorga! Asaf Sang Pemazmur patah semangat. dia tidak bisa menyembunyikan lagi kekecewaannya.

Ayat 13-14, Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.

(Asaph) Sepertinya aku telah menyia-nyiakan waktuku, kehidupanku. Aku melayani Tuhan dengan setia, berusaha melakukan yang benar, berusaha hidup sesuai dengan Alkitab. Tapi aku mengalami kesulitan finansial, sakit-sakitan, orang-orang menyerang dengan fitnahan mereka. Setiap pagi kalau bangun aku merasa buruk dan tertekan.

Ayat 16, Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku. Mungkin ada di antara Anda juga bertanya-tanya: "Aku takut untuk berusaha memahami hal ini, tapi bagaimana kalau selama ini aku keliru tentang iman, tentang Tuhan?

Bagaimana kalau seandainya hal-hal tersebut sebenarnya tidak berpengaruh? Semua kebenaran Alkitab yang aku coba jalankan, semua doa-doaku yang kupanjatkan pada Tuhan, semua korban yang aku berikan baik waktu, energi dan uang, semua pencobaan dan kesengsaraan yang harus aku tanggung karena berusaha mentaati Tuhan.

Mungkin aku memang benar-benar menyia-nyiakan kehidupanku dalam semua ini. Sama seperti yang sering kita alami, Asaf, nabi dan pemuji terkenal di Israel, patah semangat, tertekan dan kecewa.

Ayat 17, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Kemudian Asaf mendapatkan suatu pewahyuan.

Ayat 18-19, Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan.

(Asaf) Aku baru paham, apa yang dinikmati oleh orang jahat dan berdosa hanyalah sesuatu yang temporer! Apa yang mereka kerjakan tidak kekal, hanya apa yang kita kerjakan bagi Yesus yang kekal.

Selama 16 ayat pertama Asaf sangat kecewa dan patah semangat. Tetapi waktu dia masuk ke dalam hadirat Tuhan,

Ayat 22-28, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. 23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. 24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. 25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. 26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. 27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. 28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Mazmur 73 adalah kisah banyak orang percaya hari-hari ini. Tampak luar, mereka mungkin memegang salib dan menyayikan lagu pujian. Akan tetapi di dalam, dalam hati mereka, mereka kecewa dengan barang, peristiwa dan orang, mereka jadi pahit. Mereka bahkan mulai iri hati dengan gaya hidup orang jahat dan berdosa.

Kalau hal ini dibiarkan, maka hal ini bisa membawa kita merasa capek hidup untuk Tuhan. Karena itu tangani kekecewaan Anda, masuklah ke dalam hadirat Tuhan, terima kesembuhan serta pemulihan-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita. Amen.

Halaman :
1

Ikuti Kami