Lahir dengan cacat tubuh membuat Gloria tumbuh menjadi wanita yang dibawah tekanan batin yang luar biasa. Tangan dan kakinya cacat membuat ia tidak dapat melanjutkan kuliah karena keadaan ekonomi keluarga dan pekerjaannya. Ia merasa dirinya aneh dan pasti tidak ada orang yang mau mempekerjakan seorang cacat seperti dirinya. Gloria merasa dirinya tidak berguna dan tidak dapat melakukan apapun.
Suatu hari seorang tantenya datang dan menceritakan suatu peristiwa yang mengagetkan. Pada saat Gloria dikandung pada usia 3 bulan, ibunya ingin menggugurkan Gloria dengan cara meminum jamu dan bahkan sampai dipijat. Ibunya melakukan hal itu karena pada saat itu keadaan keluarga mereka sedang sulit dan ibunya takut bila ia memiliki anak lagi maka biaya hidup mereka akan semakin besar. Baik makanan dan pendidikan. Ternyata setelah beberapa bulan Gloria lahir dengan kecacatan tubuhnya.
Hatinya semakn terluka karena fakta yang ada itu. ia semakin menyadari darimana ia mendapat rasa benci itu. penolakan sudah ia terima sebelum ia lahir dan sekarang ia harus menanggung penderitaan ini. Hubungan Gloria dengan ibunya tidak baik, tidak seperti seorang putrid kepada mamanya. Hatinya mengalami luka hati yang amat dalam.
Sampai suatu hari Gloria mengenal Tuhan Yesus secara peribadi. Saat itu Tuhan berbicara secara pribadi kepada Gloria: Aku sudah mengenal engkau, sebelum engkau dibentuk didalam rahim ibumu, Aku sudah menguduskan engkau sebelum engkau keluar dari rahim ibumu dan engkau sangat berharga dimata-Ku. Hal itulah yang menyembuhkan luka hati dan pemberontakan Gloria.
Ia bersyukur karena pada saat ibunya berniat ingin menggugurkannya ada Tuhan disana yang menolong. Ia menyadari tangan Tuhan yang penuh kuasa dan pasti telah memberi kelegaan, kelepasan dan sukacita yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Gloria telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruslamatnya secara pribadi.
Dengan kasih yang dari Tuhan ini, ia mampu mengasihi ibunya. Saat itu juga Gloria bangkit dari keputusasaannya. Ia membuka sebuah usaha kue kering kecil-kecilan yang akhirnya berkembang pesat. Beberapa bulan kemudian Tuhan memanggil ibunya. Gloria merasakan kehilangan yang amat sangat karena kebenciannya terhadap ibunya telah diubah menjadi kasih yang indah.
Gloria percaya setiap penderitaan yang Tuhan berikan dalam kehidupannya pasti ada maksudnya. Saat ini ia hidup dengan kenangan yang indah tentang ibunya. Dan semua itu ia dapatkan karena Tuhan Yesus hadir dalam hidupnya.
(Kisah ini ditayangkan 01 Juni 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber kesaksian: Gloria Sumber : V090529154154