Fokus dan Kemampuan

Kata Alkitab / 20 May 2009

Kalangan Sendiri

Fokus dan Kemampuan

Budhi Marpaung Official Writer
5372

"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." (I Kor 12:18)

Seringkali kita beranggapan bahwa rumput tetangga lebih hijau. Apa yang orang lain lakukan atau miliki lebih baik daripada apa yang yang kita lakukan dan miliki! Dalam kehidupan ini, seringkali kita berusaha untuk menjadi orang lain. Kita telah bekerja keras, namun hasilnya hanya kekecewaan dan rasa frustasi.

Kesalahan terbesar yang kita lakukan adalah, kita tidak memfokuskan diri kepada apa yang bisa kita lakukan atau miliki, tetapi lebih berfokus kepada apa yang tidak kita miliki dan yang tidak mampu kita lakukan. Padahal seharusnya kita menginvestasikan lebih banyak waktu mencapai yang terbaik yang bisa kita lakukan dan miliki. Sementara itu, kita membiarkan orang lain melakukan apa yang mereka bisa lakukan dan miliki.

Ada tiga hal yang perlu diingat mengenai fokus kaitannya dengan kemampuan yang dimiliki. Hal pertama adalah, bahwa kemampuan yang kita miliki berasal dari Tuhan. Dalam kehidupan setiap orang percaya, Tuhan Yesus telah memberikan karunia-karunia khusus yang berbeda dan memiliki keunikan masing-masing kepada setiap orang percaya di dalam tubuh Kristus.

Salah satu contoh mengenai hal pertama ini diambil dari I Kor 12. "....tiap-tiap orang..." Dalam I Korintus 12:7 kata ‘tiap-tiap' ini mengandung arti individual yang terpisah, yang dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan kata each one. Jadi, setiap orang dikaruniakan Tuhan secara khusus, bukan secara massal dan setiap orang mempunyai keunikan dan kelebihan tersendiri yang saling melengkapi untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, berfokuslah pada apa yang bisa dilakukan dan yang dimiliki.

Ketika kita menemukan apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita, kemudian kita menginvestasikan waktu dan energi kita kepada apa yang diberikan tersebut, maka hasilnya akan maksimal.

Hal kedua adalah temukan apa yang bisa dan mampu dilakukan serta apa yang bisa kita miliki. Hal ini penting karena bila kita tidak bisa menemukan kekuatan tersebut akibatnya adalah kita tidak mencapai apa yang seharusnya dicapainya di dalam hidupnya. Pertanyaannya, Bagaimana cara menemukan hal tersebut?

Houdini, seorang pesulap handal dengan keahliannya membuka segala macam kunci bisa memiliki kemampuan seperti itu karena berawal dari hobinya yang suka bermain berbagai jenis kunci. Hobi ini ditekuni dan dimaksimalkannya sampai akhirnya ia berhasil.

Jadi, yang terpenting untuk menemukannya adalah berfokus kepada apa yang paling kita suka, bisa, dan miliki, dan melaluinya kesempatan terbuka, datang dan diberikan.

Tuhan selalu berfokus kepada apa yang ada, kemudian melalui apa yang ada, Ia menyanggupkan dan memampukan kita untuk mengembangkannya. Ia menjadikan apa yang ada menjadi sesuatu yang berharga, berguna, dan berhasil. Jadi, jangan menganggap remeh segala yang ada dalam diri Anda. Setelah kita menemukan apa yang bisa dilakukan dan dimiliki, apakah itu sudah cukup? Jawabannya tentu saja belum. Karena hal ketiga atau terakhir adalah terus kembangkan apa yang bisa dilakukan dan dimiliki. Tapi, bagaimana cara mengembangkannya?

Untuk mengembangkan hal-hal tersebut adalah dengan berfokus melatih apa yang dapat kita lakukan dan miliki dengan ketekunan. Dengan berlatih secara tekun, maka kemampuan pun semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan, kita pun dapat maksimal dalam mengerjakan apa yang menjadi bagian kita baik di dalam kehidupan kita baik dalam keluarga, gereja, masyarakat, dan tentunya juga yang terakhir adalah bernegara.

Sumber: Ps. Daniel Ong - The Power of Focus

Halaman :
1

Ikuti Kami