Sex Education Untuk Anak

Parenting / 18 April 2009

Kalangan Sendiri

Sex Education Untuk Anak

agnes.faith Official Writer
4430

Ketika ada seorang anak laki-laki menjadi seorang ayah karena MBA itu menjadi momok pembicaraan di Inggris. Salah siapakah itu? Apakah salah ortunya yang tidak mengkomunikasi pelajaran seks kepada anaknya? Atau salah anaknya yang tidak bertanya dengan orang yang tepat? Sering sekali anak SMA berbicara soal 'seks'. Sepertinya obrolan mereka menjadi tidak lurus. Semuanya menjurus ke Pornografi atau obrolan mengenai aktivitas seksual yang tidak pada tempatnya dan belum waktunya.

Kalau begitu pada siapa anak Anda harus membicarakan tentang seks? Selama ini mungkin anak Anda hanya mencari tahu melalui teman atau bahkan internet. Bagaimana peran Anda sebagai orangtua yang seharusnya menjadi pendidik mereka? Mungkin beberapa diantara Anda belum atau tidak memiliki pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman tentang seks yang benar.

Akibatnya bila anak Anda ingin membicarakan tentang seks, Anda bisa "Belum waktunya," "Bukan urusan kamu," tabu atau marah-marah seakan akan bertanya itu juga adalah perbuatan "dosa". Membicarakan tentang seks dengan anak Anda memang tidak mudah. Tetapi ini harus Anda coba karena akan banyak manfaatnya.

Alasan anak Anda tidak membicarakan:

"Malu-maluin banget ah!"

FAKTA:

Kalau anak Anda belum bisa menghilangkan rasa malu ketika "hanya" membicarakan soal seks, artinya mungkin anak Anda juga belum siap mengatasi masalah yang mungkin timbul karenanya. Lebih malu lagi kalau anak Anda ternyata dapat informasi yang salah.

Alasan anak Anda tidak membicarakan:

"Aku sudah tahu 'semua'-nya kok.!

FAKTA:

Mengeliminasi orangtua dari hal sepenting ini hanya akan menimbulkan jarak yang bisa menyebabkan hubungan anak dengan dan orangtua menjadi tidak mulus.

Alasan anak Anda tidak membicarakan:

"Mereka bisa marahin aku habis-habisan."

FAKTA:

Orantua justru akan marah dan kecewa kalau anak menyembunyikan sesuatu dari mereka termasuk soal seks yang bisa berkembang jadi masalah serius seperti penyakit kelamin atau kehamilan yang tidak diinginkan. Kemarahan orangtua mungkin karena kesalahpahaman saja. Cobalah temukan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara.

Memang Guru, mentor, pembina rohani atau gembala kamu bisa dijadikan refrensi mengenai topik ini (pacar dan teman tidak direkomendasikan). Tetapi jangan lupakan orangtua adalah bagian penting ketika anak mempunyai pertanyaan soal 'seks'.

Taruh pertanyaan kamu di orang yang tepat agar jawabanya pun tepat.

Sumber : gideonidea - berbagai sumber/agn
Halaman :
1

Ikuti Kami