Nasi Sudah Menjadi Bubur

Kata Alkitab / 14 April 2009

Kalangan Sendiri

Nasi Sudah Menjadi Bubur

Tammy Official Writer
5521
Pada suatu hari seorang petani tua menyusuri sebuah jalan yang panjang dan pada bahunya melintang sebuah tongkat dari bambu. Di ujung tongkat bamboo itu tergantung sebuah guci keramik yang berisikan sup kacang kedelai. Setelah beberapa saat tiba-tiba ia tersungkur, guci itu jatuh, pecah, dan sup kacang kedelai itu jatuh berantakan. Sang petani lalu bangun dan meneruskan perjalanannya tanpa menoleh kepada sup yang terjatuh itu.

Seorang laki-laki memperhatikan kejadian tersebut. Laki-laki itu lalu cepat-cepat mendekati si petani dan berkata, "Pak, guci Bapak pecah dan supnya berantakan."

Petani tua itu menjawab, "Ya, saya tahu. Tadi saya mendengarnya." Dengan penuh keheranan si laki-laki itu lalu bertanya lagi, "Mengapa Bapak tidak kembali dan berbuat sesuatu?"

Dengan tenang petani tua itu menjawab, "Guci itu sudah pecah dan supnya sudah tidak dapat dimakan lagi, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan."

Kita sering kali menghabiskan waktu dan energi untuk menyesali kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Sebetulnya kalau kita pikirkan lebih jauh lagi, kita akan menyadari bahwa hal-hal tersebut sudah terjadi dan kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Satu hal yang dapat kita lakukan ialah menjadikan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan itu sebagai pelajaran yang berharga yang akan membantu kita untuk tidak melakukannya lagi.

Winners never quit, quitters never win (Orang yang berhasil tidak pernah menyerah, orang yang menyerah tidak pernah berhasil)


Sumber : Setetes Embun Bagi Jiwa 2
Halaman :
1

Ikuti Kami