Pizza memang populer dimasyarakat perkotaan. Karena pizza tergolong ke dalam fast food, tak jarang orang-orang pun membatasi konsumsi pizza. Mereka takut bila sering menkonsumsi pizza akan memberikan efek negatif seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau hipertensi. Padahal pizza juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh.
Secara umum, kandungan gizi pizza dipengaruhi oleh adonan roti dasarnya, yang familiar disebut crust. Hampir 90 persen dari kandungan pizza adalah adonan crust. Kandungan topping di atasnya pun bervariasi tergantung jenis pizza. Hal tersebutlah yang menyebabkan komposisi gizi piza sangat beragam satu sama lain.
Dari 100 gram pizza akan diperoleh 255 kkal energi; 27,9 g karbohidrat; 14,3 g protein; serta 9,8 g lemak total. Komposisi lemak pada 100 gram pizza terdiri dari 3,15 g lemak jenuh; 4,42 g lemak tak jenuh tunggal; serta 1,64 g lemak tak jenuh ganda. Sumber karbohidrat utama pada pizza adalah tepung, sedangkan proteinnya berasal dari daging atau seafood. Sumber utama lemak pada pizza adalah keju.
Kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi memungkinkan pizza dapat digunakan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat harian kita, selain nasi dan mie. Tambahan berbagai topping di atasnya juga membuat pizza menjadi semakin bervariasi dengan kandungan gizi yang beragam.
Mineral yang banyak terkandung pada pizza adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrlum, seng, tembaga dan mangan. Sementara vitamin yang cukup banyak terkandung pada pizza adalah vitamin A, C, B1, B2, B6, B12, niacin, dan asam folat.
Walaupun demikian, ada beberapa yang harus Anda perhatikan dalam mengkonsumsi pizza, yaitu: