Dragon Ball Evolution

Film Review / 27 March 2009

Kalangan Sendiri

Dragon Ball Evolution

arienurkrisna Official Writer
4860
Kalau anda sering mengikuti American Idol anda tentu tahu tentang Simon Cowell. Si Juri yang sadis dan pedas bila memberi pendapat. Untuk film ini nampaknya harus meminjam beberapa istilah yang biasa ia pakai diantaranya. Sorry not trying to be rude but I think the movie was atrocious, ghastly, horrible, rubbish and the best part of it was when it ended. They practically killed the franchise, B movie quality for an Anime Legend (Artinya cari sendiri di kamus sebab terlalu kasar untuk bahasa Indonesia). Intinya film ini membunuh dan merusak impian dan imajinasi jenius seorang Akira Toriyama mewujudkan suatu live action movie untuk sebuah legenda anime jepang yang berjudul Dragon Ball.
 
Saya menonton film ini dengan harapan bahwa bisa membuktikan salah semua pessimist yang mencela film ini. Seperti halnya Michael Bay yang menggarap Transformers dengan merubah karakter Icon " Optimus Prime dari truk pesek menjadi truk mancung, Bumblebee dari VW kodok menjadi cammaro, megatron tidak lagi sebuah Pistol dll" dan jalan cerita beda agar kontekstual dengan masa sekarang. Walaupun mendapat celaan dan suara pesimis, ia berhasil mencengang para penonton dengan action sequence dan special effects yang memukau. Michael Bay rela menorbankan suara paras fans semasa kecil yang kecewa dengan perubahannya untuk mendapatkan fans generasi sekarang yang baru yang belum menonton film transofmers sebelumnya, dan hasilnya adalah film box office yang sulit disamai sampai saat sekarang. Melihat kesuksesan Transformers 20th Century Fox gencar hendak menyelesaikan film ini. Namun hasilnya 180 derajat berbeda dengan transformers. Keputussan merubah karakter dan cerita menjadi boomerang untuk film ini. Kala itu tahun 2002 20th Century Fox membeli izin dari pihak Jepang untuk film ini dan sempat tersendat produksinya, bahkan Stephen Chow yang ikut membantu menyumbang ide untuk jalan ceritanya pun tidak dapat menolong film ini dari kehancuran. Budget 100 Juta dollar 7 tahun produksi dan backup 20th Century Fox menghasilkan mimpi buruk bagi para fans Dragon Ball

Overall yang mirip dari filmini dan memenuhi harapan para fans dengan versi animenya adalah bola naganya saja. Sisanya tidak ada yang mirip dengan versi animenya. Yang menghibur adalah karakter Chichi yang dimainkan Jamie Chung, Kawai Desune? Alias cantik banget bo,Tidaklah heran kalau Goku mengejar-ngejarnya. Bahkan saya meringis melihat Goku dan Chichi melakukan adegan kissu. So not Goku, sangat bukanlah karakter seorang Goku yag polos dan lugu. Dengan cast yang mengandalkan Chou Yun Fat sebagai Master Roshi sama sekali tidak mirip tanpa tempurung kura-kura, kumis dan janggut putih. Cast lain Goku (Justin Chatwin) Bulma (Emmy Rossum) Yamcha (Joon Park) Lord Piccolo (James Marsters) Mai (Eriko Tamura) Chi-Chi (Jamie Chung) Grandpa Gohan (Randall Duk Kim) tidak ada yang terkenal Chou Yun Fat Was Overkill ato mungkin ga ada yang mau main film ini takut pasarannya jatuh. Well animasinya cukup saya hargai niatnya sebab sampai sekarang Indonesia belum tentu bisa bikin film seperti ini. Statement penutup jangan nonton di bioskop, buang-buang duit. "Orang orang akan semakin penasaran menonton film ini melihat seberapa buruknya film ini untuk memenuhi rasa ingin tahunya."


Sumber : Onchom
Halaman :
1

Ikuti Kami